5 Cara Deteksi Kesehatan Bisnis Apotek, Penting Banget!
Baca artikel selengkapnya di bawah formulir Coba Gratis
Coba Gratis Farmacare
Hampir semua apoteker punya impian memiliki bisnis apotek sendiri untuk bisa melayani masyarakat sekitar. Namun, tak hanya soal melayani, bisnis apotek juga harus tangguh supaya dapat bertahan secara jangka panjang.
Agar bisnis apotek tangguh, upayakan tidak abai terhadap kondisi bisnis itu sendiri. Asal ada stok, asal ada penjualan, asal ada modal untuk muter lagi, tak menjamin bisnis apotek kamu baik-baik saja. Kamu juga perlu mengukur kesehatan bisnis apotek. Tapi, gimana caranya?
Nah, berikut ini cara mudah untuk mendeteksi kesehatan bisnis apotekmu. Simak, yuk!
Cek BEP secara berkala
Apa yang dimaksud dengan BEP? BEP atau Break Even Point adalah titik pertemuan antara pendapatan dan pengeluaran operasional bisnis yang seimbang (balik modal). Itu artinya, bisnis tidak mendapat untung, tapi juga tidak mengalami kerugian.
Fungsi dari mengetahui BEP secara berkala adalah untuk mengukur apakah harga penjualan harus dinaikkan atau tidak, dan biaya operasional bisnis sudah sesuai atau belum. Jika bisnis apotek masih terus mengalami kerugian yang diketahui lewat BEP, kamu bisa menyesuaikan kembali harga (margin) penjualan dan besar biaya operasional bisnis.
Cara hitung BEP
Untuk menghitung BEP dalam jumlah unit, kamu wajib mengetahui komponen:
- Biaya tetap: Biaya yang wajib dikeluarkan bisnis sebagai biaya operasional. Contohnya gaji karyawan, sewa tempat, listrik, sampai pajak.
- Margin kontribusi per unit: Margin rata-rata yang diperoleh dari hasil pengurangan harga jual dan biaya modal.
Perhitungan BEP bisa menggunakan rumus:
BEP = Biaya Tetap : Margin Kontribusi per Unit
Contoh:
Apotek Sehat Sehati mengeluarkan biaya tetap per bulan sebesar Rp5.000.000. Rata-rata margin per unit barang adalah Rp15.000 (dalam rupiah). Cara menghitung BEP, yaitu:
BEP = 5.000.000 : 15.000 = 334 unit
Jadi, kamu harus menjual setidaknya
334 unit barang dalam sebulan agar bisnis apotek bisa mencapai BEP.
Ukur growth rate bisnis per tahun
Growth rate adalah rasio pertumbuhan bisnis dari waktu ke waktu yang ditunjukkan dalam bentuk persentase. Pengukuran growth rate ditujukan untuk mengetahui keberhasilan atau pertumbuhan kinerja bisnis dan memprediksi target bisnis ke depannya.
Cara mengukur growth rate
Bagaimana cara menghitung growth rate?
Growth Rate = ((Penjualan Tahun Ini - Penjualan Tahun Lalu) : Penjualan Tahun Lalu) x 100
Contoh:
Apotek Sehat Sehati tercatat memperoleh penjualan di 2022 sebesar Rp500.000.000. Lalu, di tahun 2021 penjualannya tercatat sebesar Rp400.000.000. Berapa persentase growth rate dari Apotek Sehat Sehati?
Growth Rate = ((500.000.000 - 400.000.000) : 400.000.000) x 100
= (100.000.000 : 400.000.000) x 100
= 25%
Baca juga:
Patut Dicoba! 5 Cara Baru Meningkatkan Omzet Apotek
Dengan mengetahui nilai pertumbuhan bisnis setiap tahun, kamu bisa lebih leluasa menetapkan target tahun berikutnya. Bisa juga dijadikan
benchmark
sebagai standar pencapaian bisnis yang harus dicapai setiap tahunnya.
Pastikan margin proporsional
Eits, ada yang perlu kamu tahu dulu, margin berbeda, lho, dengan markup. Markup menunjukkan seberapa besar harga jual produk berbanding dengan biaya produksinya. Sedangkan margin adalah persentase keuntungan dari setiap produk obat yang dijual di apotek. Markup menunjukkan keuntungan dari segi biaya produksi, lalu margin menunjukkan keuntungan dari segi harga barang dan pendapatan apotek.
Cara menentukan margin produk
Margin bisa ditetapkan dalam bentuk persentase, maupun nominal rupiah. Misal, produk obat yang dijual di apotek, kamu tetapkan memiliki margin rata-rata sebesar 20% - 25% atau Rp10.000 - Rp15.000 dari harga pokok + PPN. Upayakan besar margin masih cukup menutup biaya operasional apotek.
Supaya margin jadi proporsional, sebaiknya
besar margin untuk obat bebas (fast moving) dibuat
lebih kecil, sedangkan margin untuk jenis
obat keras (wajib resep dokter) bisa
lebih tinggi. Begitu pula untuk jenis obat generik, margin bisa dibuat lebih rendah dari jenis obat paten.
Juga jangan lupa melakukan
update
harga jual, bila ada kenaikan harga pokok dari
supplier
(PBF). Ini dilakukan agar margin tetap proporsional dan bisa mencapai target omzet. Strategi margin juga harus disesuaikan dengan target pasar dan kompetitor. Pastikan harga jual produk di apotek selalu kompetitif agar tidak ditinggalkan konsumen.
Baca juga:
Laporan Laba Rugi: Fungsi dan Contoh untuk Bisnis Apotek
Pencatatan transaksi dan stok akurat
Salah satu penyebab bisnis apotek gagal adalah karena pengelolaan stok dan transaksi yang buruk. Misal, sering terjadi selisih antara data di kartu stok dengan stok fisik. Akibatnya sering kehabisan stok dan harus menolak banyak pelanggan. Belum lagi, nggak tahu mana produk obat yang punya kontribusi besar terhadap omzet.
Cara membuat pencatatan akurat
Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk membuat pencatatan transaksi dan stok obat jadi akurat, yaitu:
- Mengutamakan integrasi dan otomatisasi. Ketika pencatatan stok terintegrasi dengan transaksi penjualan maupun pembelian barang, dapat meminimalisir kekeliruan pencatatan stok karena
update
stok terjadi secara otomatis.
- Utamakan perencanaan pengadaan (defekta). Ketika pencatatan stok akurat, pengadaan barang jadi lebih efektif. Kamu bakal tahu secara pasti, mana stok yang sudah mencapai stok minimalnya dan mana stok yang harus diprioritaskan.
- Penyimpanan obat yang terstruktur. Kamu bisa menata stok menggunakan metode FEFO (First Expired First Out), serta cantumkan juga tanggal kadaluarsa produk pada kartu stok obat.
- Lakukan stock opname secara berkala. Semakin sering melakukan stock opname, pencatatan stok obat di apotek semakin akurat. Disarankan lakukan stock opname secara berkala, setidaknya 1 - 2 kali setahun.
Kalau mau lebih simpel, coba manfaatkan aplikasi Farmacare yang bisa menjalankan keempat fungsi di atas. Jadi, pencatatan stok di apotek lebih akurat, bisnis apotek pun lebih sehat.
Punya business decision yang jelas
Business decision dibutuhkan terutama dalam menentukan kapan harus menambah stok, kapan harus menambah karyawan, dan kapan harus melakukan ekspansi bisnis. Jika hal tersebut tidak dilakukan, bisnis apotek cenderung berjalan di tempat dan tidak ada perkembangan.
Tips membuat business decision yang jelas
Agar punya business decision yang jelas, ada beberapa tolak ukur yang bisa jadi acuan, seperti:
- Bisnis apotek harus menambah stok, ketika:
Apotek memiliki target pasar baru. Dimana daerah sekitar apotek berkembang sehingga menambah demografi masyarakat baru.
Dari yang sebelumnya apotek hanya melayani masyarakat menengah ke bawah, namun ada ceruk pasar baru yang belum terpenuhi kebutuhannya, dan bisa menjadi peluang cuan dengan menambah stok barang sesuai demand. - Bisnis apotek harus menambah karyawan, ketika:
Jumlah konsumen yang dilayani sudah membuat pegawai apotek yang ada sekarang kerepotan. Untuk mengurangi beban kerja pegawai apotek agar bisnis tetap berjalan dengan baik, kamu bisa memutuskan menambah karyawan baru.
Apalagi bila kamu memutuskan untuk menambah jam buka apotek. Jika buka dari pagi - malam berarti dibutuhkan 2 shift, dan dalam 1 shift setidaknya ada 1 - 2 pegawai apotek yang jaga. Jika apotek buka 24 jam, berarti butuh 3 shift yang mengharuskan kamu untuk menambah jumlah pegawai. - Bisnis apotek harus melakukan ekspansi, ketika:
Ada opportunity yang menguntungkan, ditambah lokasi apotek yang strategis dan didukung oleh modal yang mencukupi, lebih baik coba berekspansi. Apalagi bila omzet apotek sebesar 80% - 85% cukup untuk modal pembelian/pengadaan barang, dan 15% - 20% cukup untuk menutup biaya operasional, maka segeralah lakukan ekspansi.
Tolak ukur apotek kamu siap berekspansi juga dilihat dari kemandirian apotek untuk bisa berjalan sendiri (hanya dengan manajer/APJ di apotek), tanpa harus kamu sebagai PSA yang memonitornya secara langsung.
Nah, biar pemantauan bisnis apotek bisa dilakukan dari jarak jauh, aplikasi
Farmacare
bisa bantu kamu,
lho!
Ada banyak keunggulannya, seperti pencatatan transaksi dan
update
stok barang otomatis, perencanaan pengadaan melalui fitur defekta, proses stock opname yang lebih simpel, sampai tersedia laporan laba/rugi yang semua bisa dipantau dari mana saja. Yuk, langsung daftar
Uji Coba Gratis dan buktikan sendiri!
Referensi:
Gattar Fath. 12 Januari 2023. Ketahui Cara Menghitung Break Even Point (BEP) Unit dan Rupiah. Mekari.com (Blog): https://bit.ly/3XkfBwI
Nuraini Safitri. 4 Rasio Pertumbuhan (Growth Ratio) dan Cara Menghitungnya. Mas-software.com (Blog):
https://bit.ly/3NH79V5