Ini Cara Menghitung Nilai Apotekmu!

5 April 2022

Baca artikel selengkapnya di bawah formulir Konsultasi Gratis

Konsultasi Gratis Farmacare


Apakah apotek kamu pernah ditawar untuk dibeli orang, atau ada teman yang menawarkan apoteknya untuk kamu beli? Tidak semua orang berjodoh dengan bisnis apotek, dan beberapa apotek bisa jadi punya performa yang lebih baik di tangan pemilik lain. Jika kamu berada dalam posisi ini, baik sebagai calon pembeli ataupun calon penjual, salah satu hal tersulit adalah menentukan harga yang wajar. Walaupun tidak ada standar harga yang jelas seperti halnya mobil bekas atau tanah, ada beberapa metode sederhana yang bisa dilakukan untuk menghitung harga hingga lebih mudah tercapai kesepakatan.

Nilai buku/likuidasi Kalau apotek yang akan dibeli atau dijual tidak terlalu jalan, metode yang paling umum digunakan adalah nilai buku atau nilai likuidasi. Ini adalah metode yang paling sederhana dan cenderung menghasilkan nilai yang relatif rendah. Metode ini menganalisa nilai dari masing-masing komponen berikut ini, lalu di bagian akhir dijumlahkan untuk mendapatkan harga apotek yang akan diperjualbelikan.

Nilai potensi

Jika apotek selama ini berjalan baik dan dipercaya oleh masyarakat sekitar, maka nilai buku/likuidasi sudah tidak cocok lagi untuk digunakan. Yang dinilai dari apotek seperti ini adalah potensi menghasilkan di masa depan. Di dunia keuangan, metode yang digunakan biasa disebut dengan NPV (Net Present Value). Cara menghitungnya secara garis besar adalah sebagai berikut:


  1. Lakukan perhitungan keuntungan bersih apotek per tahun. Hal ini bisa dilakukan dengan melihat tren keuangan apotek beberapa tahun ke belakang.
  2. Lakukan proyeksi pertumbuhan apotek selama 5 tahun ke depan. Perkiraan ini bisa disesuaikan dengan kondisi wilayah apakah yang tipenya ramai yang pertumbuhannya cepat, ada banyak kompetisi atau tidak, dll.
  3. Lakukan perhitungan NPV (Net Present Value) sesuai dengan bunga bank. Formulanya adalah seperti ini:


Di mana t adalah 1, 2, 3 (tahun ke depan); Rt adalah perkiraan pendapatan bersih per tahun selama t tahun ke depan, dan i adalah besaran bunga bank. Intinya adalah perkiraan penghasilan di masa depan semakin lama semakin tidak pasti dan perlu di-diskon untuk menghasilkan nilai pada masa sekarang


Misalnya kamu memperkirakan kalau tahun 2022 ini penghasilan bersih apotek adalah Rp 20 juta, tahun depan adalah Rp 25 juta, dan tahun berikutnya adalah Rp 30 juta, sedangkan bunga deposito bank adalah 2%, maka NPV selama 3 tahun ke depan (2022, 2023, dan 2024) adalah:

NPV = 20 / (1.02) + 25 / (1.02)² + 30 / 1.02)³ = 19.6 jt + 24.0 jt + 28.3 jt = Rp 71.9 juta. (bukan 20 + 25 + 30 = Rp 75 juta)


Nilai Pasar

Sebenarnya masih ada satu lagi cara menghitung nilai apotek, yaitu membandingkan dengan nilai apotek dalam kondisi yang serupa di wilayah yang serupa. Di Indonesia, data transaksi jual-beli apotek bisa dibilang tidak ada atau tidak mungkin didapatkan. Cara lain untuk mendapatkan nilai pasar adalah dengan melihat nilai pasar apotek yang terdaftar di bursa saham. Di Indonesia, hanya apotek jejaring Watsons yang melantai di bursa sebagai PT Duta Intidaya Tbk, dan Watsons bukanlah referensi yang cocok untuk kebanyakan apotek komunitas di Indonesia.


Catatan

Ketiga cara penilaian di atas sifatnya subjektif, karena nilai untuk pembeli tidak sama dengan nilai untuk penjual. Misalnya saja, nilai proyeksi pendapatan lima tahun ke depan sangat sulit ditakar. Transaksi akan bisa terjadi kalau nilai yang dihitung oleh pembeli sama atau lebih dari nilai yang diperkirakan oleh penjual. Kerapian catatan data penjualan, pembelian, dan stok apotek akan sangat bermanfaat agar calon pembeli merasa yakin dengan nilai apotek yang akan ia akuisisi. Kalau datanya berantakan, akan lebih sulit bagi pembeli dan penjual mencapai kesepakatan. Kalau kamu merupakan calon pembeli apotek, maka selain menentukan nilai pembelian, kamu juga perlu melakukan apa yang disebut dengan uji tuntas (due diligence), sebelum menyelesaikan transaksi jual-beli. Hal-hal yang perlu diperiksa saat melakukan uji tuntas akan dibahas di newsletter berikutnya.


oleh Farmacare CX 15 Oktober 2025
Sejak awal, Farmacare mengemban misi untuk membantu pengelola & pegawai apotek komunitas agar bisnis apotek menjadi sehat dan terus bertumbuh. Salah satu caranya adalah mengadopsi berbagai teknologi terkini ke dalam aplikasi. Mulai dari teknologi cloud, PWA (Progressive Web Apps), websocket, payment gateway, hingga yang terbaru adalah QRIS. Seiring AI menjadi topik hangat dalam tiga tahun terakhir, Farmacare terus memantau momentum yang tepat untuk mengadopsi teknologi ini. Kami meyakini bahwa AI akan memegang peran krusial dalam membantu pengelola apotek. Namun, kami juga berkomitmen untuk tidak mengadopsi AI secara gegabah. AI yang tidak disiapkan dan dilatih dengan cermat justru berpotensi menimbulkan kesalahan (sering disebut 'halusinasi') atau menghasilkan interaksi yang terasa kaku dan kurang solutif. Oleh karena itu, tim Farmacare memutuskan untuk menggali ilmu langsung dari para pakar di Google, melalui partisipasi kami dalam program Google for Startups Accelerator Southeast Asia (AI Focused). Dari lebih dari 200 tim pendaftar, Farmacare dengan bangga terpilih sebagai salah satu peserta program bergengsi ini. Acara Bootcamp Intensif Bersama 19 tim terpilih lainnya, kami telah menuntaskan bootcamp intensif selama lima hari di kantor Google Indonesia di Jakarta. Selama bootcamp, kami mengeksplorasi berbagai potensi adopsi teknologi AI. Salah satu hasilnya, yaitu fitur AI untuk pembacaan faktur otomatis, telah kami implementasikan dan siap dirilis minggu depan! Mengenai proyek AI kami berikutnya, kami belum bisa berbagi detail lebih lanjut. Namun, satu hal yang pasti: kami berkomitmen penuh untuk menghadirkan fitur-fitur AI yang akan sangat menyederhanakan operasional kamu sebagai pengelola apotek. Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Google Indonesia serta KomDigi atas penyelenggaraan acara Accelerator AI ini, serta kepada tim engineer dan mentor yang telah berbagi ilmu. Tak lupa, kami juga berterima kasih kepada seluruh pengelola apotek pengguna Farmacare atas kepercayaan dan kesempatan yang diberikan kepada kami untuk terus berkarya dan berinovasi. Semoga bersama, kita dapat menyaksikan apotek dan sektor farmasi Indonesia terus berkembang, memberikan layanan terbaik bagi seluruh lapisan masyarakat.
Permodalan Obat di Apotek
4 Desember 2023
Pengadaan obat di apotek membutuhkan modal yang tidak sedikit. Farmacare punya solusi untuk tantangan tersebut. Temukan di sini!
Pengadaan Obat di Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 30 November 2023
Tingkat efektivitas pengadaan obat di apotek bisa diukur menggunakan beberapa tolak ukur yang bisa kamu temukan di sini! Simak, yuk!
Mitos atau Fakta Penggunaan Obat
oleh Farmacare CX 27 November 2023
Selamat Hari Kesehatan Nasional. Yuk, maksimalkan edukasi ke masyarakat dengan meluruskan mitos atau fakta penggunaan obat berikut!
Pengadaan Barang di Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 23 November 2023
Bagaimana kamu tahu kalau pengadaan barang di apotek sukses? Berikut tolak ukur yang bisa diperhatikan. Simak, yuk!
Pengadaan Barang di Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 20 November 2023
Bagaimana kamu tahu kalau pengadaan barang di apotek sukses? Berikut tolak ukur yang bisa diperhatikan. Simak, yuk!
Bisnis Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 16 November 2023
Overstock, understock, dan deadstock sebaiknya bisa diminimalisir agar bisnis apotek tetap sehat. Yuk, cari tau tentang jenis status stok tersebut di sini!
Golongan Obat
13 November 2023
Penanganan golongan obat keras harus diperhatikan agar kualitasnya terjamin dan tak berpotensi disalahgunakan. Yuk, simak tips-nya di sini!
Obat Kedaluwarsa di Apotek
31 Oktober 2023
Obat kedaluwarsa di apotek wajib dihindari karena sangat berbahaya bila sampai ke tangan konsumen. Apa bahayanya dan gimana tips pencegahannya? Simak di sini!
Postingan Lainnya