Memilih Aplikasi: Berlangganan atau Beli Putus?
29 Maret 2022
Baca artikel selengkapnya di bawah formulir Coba Gratis
Coba Gratis Farmacare
Jika kamu sedang memilih aplikasi untuk menunjang aktivitas apotekmu, maka ada satu faktor penting yang harus kamu pertimbangkan: apakah kamu memilih untuk “beli putus” alias bayar sekali saja di awal atau kamu memilih untuk berlangganan. Beberapa vendor aplikasi hanya menawarkan model beli putus, ada juga beberapa vendor yang menawarkan beli putus ataupun berlangganan. Namun, sebagian besar vendor aplikasi, terutama aplikasi online, hanya menawarkan opsi berlangganan.
Menurut data dari perusahaan riset pasar IT Gartner, 80% dari vendor aplikasi di Amerika pada tahun 2020 hanya menawarkan opsi berlangganan, suatu tren yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data ini, model penggunaan aplikasi di tahun 2022 yang akan menjadi pilihan banyak orang adalah model berlangganan.
Tren ini sepertinya sudah mulai terjadi di Indonesia. Vendor aplikasi akunting seperti Accurate (sekitar Rp 2 juta per tahun) atau Jurnal (Rp 400.000 / Rp 600.000 per bulan) hanya menawarkan opsi berlangganan, demikian pula dengan aplikasi kasir restoran seperti Moka (Rp 300.000 per bulan per cabang) ataupun Pawoon (Rp 300.000 / Rp 600.000 per bulan, tergantung fitur yang dipilih).
Secara risiko, berlangganan aplikasi berisiko jauh lebih kecil karena kamu bisa mencoba dulu untuk beberapa bulan awal sebelum memutuskan untuk memperpanjang, sedangkan jika kamu membeli putus, kamu harus mengeluarkan biaya besar di awal.
Jika kamu tertarik untuk menggunakan aplikasi yang memungkinkan kamu untuk beli putus, ada beberapa hal yang patut dipertimbangkan sebelum membeli:
- Apakah vendor punya rekam jejak yang panjang, minimal 10 tahun, untuk pengembangan aplikasi itu? Jika belum, maka ada kemungkinan aplikasi ini belum stabil dan banyak mengandung kesalahan/bug yang mengganggu operasional apotekmu.
- Jika rekam jejak vendor belum terlalu panjang, seyakin apakah kamu bahwa vendor itu pasti akan memberikan support yang baik? Ingat, mereka sudah menerima uangnya di awal, sehingga tidak banyak insentif untuk melakukan layanan purna jual yang sempurna.
- Jika kamu tidak yakin dengan support dari vendor, apakah kamu diberikan akses ke kode sumber aplikasi sehingga bisa melakukan modifikasi pada aplikasinya? Jika tidak, kamu masih harus membayar vendor (atau vendor lain) untuk melakukannya.
- Apakah kamu yakin tidak akan butuh fitur tambahan ke depannya? Bagaimana jika ada peraturan BPOM yang menyebabkan ada keperluan pelaporan dengan format baru?
- Apakah apotekmu punya karakteristik yang unik dibandingkan dengan apotek lain, sehingga harus mencari vendor untuk membuat aplikasi custom (dan harus “beli putus”)? Kamu mesti pertimbangkan opsi mana yang lebih baik: menyesuaikan proses bisnis di apotekmu dengan fitur yang disediakan oleh aplikasi online berlangganan, atau mengelola aplikasi custom yang jauh lebih merepotkan.

Memilih aplikasi untuk apotek mungkin adalah salah satu keputusan besar yang harus kamu ambil untuk pengembangan bisnis. Jangan sampai dampak negatifnya terasa hingga bertahun-tahun ke depan karena tidak melakukan pertimbangan dengan matang di awal.