Setelah Lulus Jadi Apoteker, Bisa Kerja Apa, ya?

Farmacare CX
Des 28, 2022
Untuk bisa menjadi apoteker, butuh waktu pendidikan yang tak sebentar. Bagaimana tidak, kamu harus menempuh waktu setidaknya 3,5 - 4 tahun untuk lulus menjadi Sarjana Farmasi (S. Farm). Setelah itu, kamu harus melanjutkan studi lagi selama 1 tahun untuk mendapat gelar profesi apoteker. Tapi lamanya waktu studi tersebut, sepadan, kok, dengan hasil yang bisa kamu peroleh. Peluang kerja yang terbuka lebar, ditambah penghasilan yang lebih dari cukup – membuat profesi ini layak kamu perjuangkan. Kira-kira, apa saja peluang kerja lulusan apoteker? Berikut Farmacare punya ulasannya. Simak, yuk!

Menjadi apoteker farmasi klinis
Ilmu farmasi klinis fokus pada pelayanan kefarmasian. Bukan hanya fokus pada produk-produk sediaan farmasi, tapi juga pada kesehatan pasien/masyarakat. Itu mengapa, pelaku di bidang ini kerap bekerja sama dengan dokter, perawat, dan petugas medis profesional lain, untuk bersinergi demi memberi pelayanan terbaik seputar penggunaan obat yang tepat dan aman bagi pasien. Praktisi di bidang ini, punya tanggung jawab sosial memenuhi hak masyarakat untuk hidup sehat. 

Ini dia peran lebih jelasnya:
Melakukan evaluasi terapi medis dan rekomendasi obat dalam praktik swamedikasi.
Mengedukasi cara penggunaan/konsumsi obat yang aman dan efektif.
Memantau perkembangan pasien yang melakukan terapi obat, dan memberi rekomendasi perubahan bila perlu. 
Mencegah penyalahgunaan obat yang dilakukan pasien.
Diperbolehkan mengganti resep dokter dengan obat generik yang mutunya terjamin, sesuai permintaan pasien.
Berkomunikasi dengan dokter terkait resep obat yang keliru dan merevisinya. 
Kerja di rumah sakit juga bisa
Kamu bisa bekerja di rumah sakit sebagai tenaga farmasi rumah sakit yang menyerahkan obat ke pasien. Dibutuhkan kemampuan komunikasi yang baik untuk bisa berinteraksi dengan pasien maupun dokter rumah sakit. Mengingat setiap harinya banyak pasien yang datang ke rumah sakit, menuntut profesi ini untuk bisa bekerja di waktu yang tidak biasa, seperti malam hari atau hari libur. Dibutuhkan stamina dan konsentrasi tinggi agar tetap maksimal melayani pasien rumah sakit, dan tidak keliru saat menyerahkan obat. 

Selain bertugas menyerahkan obat kepada pasien, praktisi ini juga berkewajiban memberi informasi yang jelas kepada pasien seputar aturan pakai obat, cara pakai obat, memastikan obat yang diberikan terjamin mutunya, serta sesuai dengan penyakit mereka.
Product development specialist
Ada juga peluang kerja di industri farmasi sebagai pembuat produk obat/product development yang disesuaikan dengan permintaan pasar berdasarkan market research yang dilakukan. Untuk mengisi posisi ini, perusahaan farmasi biasanya membutuhkan pekerja dengan latar belakang apoteker dan harus memahami teknologi farmasi. Kenapa? Kamu akan dituntut untuk bisa menganalisis dan melakukan reformulasi, mempersiapkan dokumen registrasi ke BPOM untuk produk baru, serta ikut mempersiapkan produk tersebut hingga rilis ke pasar. Jadi, tak hanya bertugas meracik obat saja, profesi ini juga harus mengerti seputar regulasi yang menjadi standar dalam penciptaan produk baru. 

Produk obat-obatan jelas punya standar mutu yang harus dipatuhi, agar bisa mendapat izin edar dari BPOM. Sehingga tak bisa asal-asalan, butuh serangkaian penelitian yang hanya bisa dilakukan oleh tenaga ahli. Termasuk juga untuk produk kecantikan (skincare dan kosmetik) yang membutuhkan penelitian saat akan menciptakan produk baru, mengumpulkan dokumen standar bahan baku kosmetik, hingga mengurus registrasi produk ke BPOM dan LPOM MUI. 
Peneliti di laboratorium
Lowongan pekerjaan sebagai peneliti bisa kamu temukan di Lembaga Ilmu Pengetahuan (LIPI), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta laboratorium klinik. Selain itu, di perusahaan farmasi juga butuh banyak profesi apoteker untuk melakukan tugas quality control dan quality assurance, serta terlibat langsung dalam produksi pembuatan obat. Tugas di ranah quality control adalah memastikan kadar dan kualitas bahan baku sampai produk jadi obat sudah benar-benar sesuai standar. Sedangkan, tenaga quality assurance bertugas mencari tahu penyebab masalah jika terjadi penyimpangan kualitas obat. 

Nah, saat berita cemaran obat sirup ramai beredar – tenaga quality assurance di perusahaan farmasi bertanggung jawab melakukan penelitian terhadap produk - produk mereka. Untuk memastikan bahwa produknya tidak termasuk yang mendapat cemaran EG dan DEG melebihi ambang batas. 
Pengusaha sebagai PSA (Pemilik Sarana Apotek)
Kamu sadar nggak? Lulus sebagai apoteker, kamu jadi punya kelebihan, lho. Apa itu? Ya, kamu bisa punya usaha apotek sendiri dengan mudah. Impian jadi entrepreneur lebih cepat tercapai. Saat mendirikan apotek, ada syarat yang mengharuskan apotek memiliki apoteker penanggung jawab (APA) yang sudah punya Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA) dan Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA). Nah, ketika kamu adalah praktisi di bidang ini, memenuhi persyaratan tersebut tentu tidak sulit. Kamu jadi semakin mudah mendapat izin apotek dan segera memulainya. Apalagi apotek selalu dicari masyarakat. Kamu sebagai PSA, juga bisa merangkap sebagai APA untuk menghemat biaya gaji karyawan. Apalagi di awal-awal apotekmu baru buka, dimana masih harus menghemat biaya operasional. 

Tapi, kalau mau pekerjaanmu mengurus apotek jadi makin mudah dan simpel, serahin aja urusan operasionalnya ke Farmacare. Software apotek yang dapat membantu kamu mengelola apotek dengan cara yang lebih cerdas. Jadi hemat tenaga dan juga budget tentunya. Tertarik ingin mencobanya? Lakukan Uji Coba Gratis sekarang, biar nggak makin penasaran!


Referensi:
Azelia Trifiana. 27 Januari 2021. Sama-Sama Berinteraksi dengan Pasien, Apa Beda Farmasi Klinis dan Rumah Sakit?. Sehatq.com: https://bit.ly/3W2zTJm
Nur Rohmi Aida. 13 Juni 2022. 7 Peluang Kerja untuk Lulusan Farmasi, Apa Saja?. Kompas.com: https://bit.ly/3h6vvKz

Permodalan Obat di Apotek
04 Dec, 2023
Pengadaan obat di apotek membutuhkan modal yang tidak sedikit. Farmacare punya solusi untuk tantangan tersebut. Temukan di sini!
Pengadaan Obat di Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 30 Nov, 2023
Tingkat efektivitas pengadaan obat di apotek bisa diukur menggunakan beberapa tolak ukur yang bisa kamu temukan di sini! Simak, yuk!
Mitos atau Fakta Penggunaan Obat
oleh Farmacare CX 27 Nov, 2023
Selamat Hari Kesehatan Nasional. Yuk, maksimalkan edukasi ke masyarakat dengan meluruskan mitos atau fakta penggunaan obat berikut!
Pengadaan Barang di Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 23 Nov, 2023
Bagaimana kamu tahu kalau pengadaan barang di apotek sukses? Berikut tolak ukur yang bisa diperhatikan. Simak, yuk!
Pengadaan Barang di Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 20 Nov, 2023
Bagaimana kamu tahu kalau pengadaan barang di apotek sukses? Berikut tolak ukur yang bisa diperhatikan. Simak, yuk!
Bisnis Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 16 Nov, 2023
Overstock, understock, dan deadstock sebaiknya bisa diminimalisir agar bisnis apotek tetap sehat. Yuk, cari tau tentang jenis status stok tersebut di sini!
Golongan Obat
13 Nov, 2023
Penanganan golongan obat keras harus diperhatikan agar kualitasnya terjamin dan tak berpotensi disalahgunakan. Yuk, simak tips-nya di sini!
Obat Kedaluwarsa di Apotek
31 Oct, 2023
Obat kedaluwarsa di apotek wajib dihindari karena sangat berbahaya bila sampai ke tangan konsumen. Apa bahayanya dan gimana tips pencegahannya? Simak di sini!
Harga Jual Obat
27 Oct, 2023
Ada beberapa unsur yang mempengaruhi harga jual obat di apotek. Kira-kira apa saja? Yuk, cari tahu di sini beserta cara menghitungnya!
Postingan Lainnya
Share by: