4 Cara Membuka Apotek Cabang yang Mudah Dikelola dan Sukses

Farmacare CX
26 Desember 2022

Baca artikel selengkapnya di bawah formulir Konsultasi Gratis

Konsultasi Gratis Farmacare


Apa mungkin punya banyak cabang apotek? Apa mungkin mengelolanya bisa nggak pake ribet? Kamu seriusan nenyea? Ya, tentu bisa, dong. Seperti yang kita tahu, punya banyak cabang apotek bisa bantu meningkatkan omzet bisnis. Kenapa? Bisa dibilang ini sebagai upaya diversifikasi. Dimana saat satu cabang penjualannya sedang menurun, cabang yang lain bisa menutupi kerugian tersebut. Selain itu, ketika kamu memesan obat ke PBF – biasanya ada promo khusus untuk pengambilan barang dalam jumlah banyak sekaligus. Nah, otomatis kamu mendapat harga pokok lebih murah dan bisa menjualnya dengan margin lebih besar. Cara membuka apotek cabang juga terbilang mudah jika kamu punya relasi yang luas.


Lalu, bagaimana kamu bisa mengatur banyak apotek sekaligus? Pasti kamu ingin semua cabang apotekmu berjalan baik dan sukses. Berikut Farmacare punya bocoran dari pemilik empat cabang apotek
apt. Luh Dwi Rusdi Permayanti, S.Farm, M.Kes – seputar tips mengelola apotek cabang dengan lebih mudah, yang bisa disimak melalui YouTube Farmacare dan ulasan di bawah ini!


Cara membuka apotek cabang dengan memanfaatkan relasi

Membuka apotek cabang pasti membutuhkan perencanaan. Terutama soal modal untuk sewa tempat, pengadaan obat-obatan, dan sarana perlengkapan lain. Kamu bisa mulai memetakan profit dari apotek pertama, berapa persen dana yang harus disisihkan untuk membuka apotek cabang. Cara membuka apotek cabang juga bisa dengan memanfaatkan relasi. Kamu bisa mengajak rekan sejawat untuk patungan modal membuka satu apotek. Atau, mereka bisa bantu memenuhi persediaan obat-obatan di apotek cabang dengan skema pembayaran di akhir (setelah obat laku terjual). 


Punya relasi yang baik dengan banyak PBF/distributor juga sangat menguntungkan. Kenapa? Saat pembelian obat, sistem pembayaran yang biasanya tunai (COD) – bisa dinegosiasi ke sistem pembayaran kredit jatuh tempo. Ini akan meringankan beban modal awal saat membuka apotek cabang. Selain itu, kamu akan mendapat informasi terkait produk yang harganya mau naik, sehingga bisa dilakukan persiapan dengan menyetok produk lebih banyak.       


Mengetahui karakter masyarakat di setiap cabang apotek

Letak apotek cabang di lokasi yang berbeda-beda, membuat target pasarnya juga berbeda. Karakter dari masyarakat sekitar harus kamu pahami untuk menentukan sediaan farmasi apa saja yang sebaiknya tersedia di apotekmu. Ibu Dwi mengungkap, untuk setiap cabang apotek – beliau membutuhkan waktu satu bulan melakukan riset, agar dapat mengetahui karakter masyarakat sekitar apotek. Karakter masyarakat menentukan daya beli mereka terhadap obat dan kebiasaan mereka dalam mengkonsumsi obat. Yang mana berpengaruh pada rencana pengadaan barang agar tepat guna dan meminimalisir risiko dead stock, serta membantu dalam penentuan margin/harga jual obat.   


Dari masing-masing cabang apotek, belum tentu punya pola penjualan yang sama. Karena itu, kamu harus mencatat kebutuhan prioritas dari masing-masing cabang agar pengadaan barang jadi lebih efektif (sesuai kebutuhannya). Jika kebetulan ada kebutuhan yang bisa digabungkan, akan lebih baik, agar bisa mendapat harga pokok lebih murah. 


Merekrut SDM yang memenuhi standar 

Dari awal merekrut pegawai, harus sudah ada standar yang ditetapkan. Seperti standar gaji, hari kerja, perilaku dalam pelayanan konsumen, serta menerapkan reward and punishment. Standar ini yang harus dipenuhi dan disetujui oleh pegawai. Kamu bisa menerapkan satu standar yang sama sebagai cara membuka apotek cabang yang lebih mudah. 


Ibu Dwi menambahkan, karakter utama yang harus ada di setiap pegawainya adalah kesamaan visi-misi agar tumbuh jiwa
ownership. Karena Ibu Dwi percaya, ketika seseorang punya jiwa ownership, loyalitas pun akan terbentuk. Sehingga beliau tak perlu mengalami turn over pegawai yang tinggi. Ditambah lagi, sebagai pemilik apotek harus bisa memberi teladan dan contoh yang baik. Terutama dalam hal memberi pelayanan maksimal kepada masyarakat. 


Menerapkan strategi promosi yang sesuai

Masing-masing apotek punya target marketnya sendiri. Karena itu, mempengaruhi harga jual obat yang bisa berbeda antara apotek satu dengan lainnya. Termasuk soal strategi promosi. Ibu Dwi menyebut, biasa melakukan promosi melalui media sosial seperti Instagram dan Facebook. Pemesanan melalui WhatsApp dan delivery order juga bisa dilayani, sebagai upaya jemput bola. Selain itu, dalam memberi promo diskon biasanya di setiap cabang sama. Namun perlu juga dilihat, bila diskon produk A bisa sukses di cabang 1 tapi tidak di cabang lain – perlu juga dilakukan penyesuaian agar aktivitas promosi jadi lebih efektif.     


Tidak harus berada di setiap apotek dengan pemanfaatan teknologi

Pemilik apotek (PSA) tidak mungkin membelah diri untuk bisa berada di semua cabang apoteknya. Nah, software apotek membantu PSA untuk memantau seluruh cabang apoteknya bahkan dari jarak jauh. Seluruh transaksi penjualan dan pembelian, tercatat di sistem secara real time. Kamu bisa langsung melihat total omzet per hari, berapa banyak pelanggan yang datang ke masing-masing apotek per hari, dan daftar obat apa saja yang terjual setiap harinya. Untuk pengadaan barang, pada software apotek seperti Farmacare terdapat fitur defekta sebagai pencatatan barang yang akan dipesan, jumlah stok minimal barang, dan urutan prioritas barang – yang tercatat otomatis berdasarkan histori penjualan di masing-masing apotek. 

Selain itu, proses stock opname juga bisa dipantau tanpa harus berada di masing-masing apotek. Aktivitas stock opname menggunakan software apotek akan tercatat secara otomatis dan real time. Kamu bisa langsung tahu bila ada selisih, dan lakukan penyesuaian stok hanya dengan sekali klik. Nggak ribet, kan? Dari pada penasaran, yuk, kenalan langsung dengan Farmacare! Dan manfaatkan Uji Coba Gratis dengan mendaftar sekarang juga.

oleh Farmacare CX 15 Oktober 2025
Sejak awal, Farmacare mengemban misi untuk membantu pengelola & pegawai apotek komunitas agar bisnis apotek menjadi sehat dan terus bertumbuh. Salah satu caranya adalah mengadopsi berbagai teknologi terkini ke dalam aplikasi. Mulai dari teknologi cloud, PWA (Progressive Web Apps), websocket, payment gateway, hingga yang terbaru adalah QRIS. Seiring AI menjadi topik hangat dalam tiga tahun terakhir, Farmacare terus memantau momentum yang tepat untuk mengadopsi teknologi ini. Kami meyakini bahwa AI akan memegang peran krusial dalam membantu pengelola apotek. Namun, kami juga berkomitmen untuk tidak mengadopsi AI secara gegabah. AI yang tidak disiapkan dan dilatih dengan cermat justru berpotensi menimbulkan kesalahan (sering disebut 'halusinasi') atau menghasilkan interaksi yang terasa kaku dan kurang solutif. Oleh karena itu, tim Farmacare memutuskan untuk menggali ilmu langsung dari para pakar di Google, melalui partisipasi kami dalam program Google for Startups Accelerator Southeast Asia (AI Focused). Dari lebih dari 200 tim pendaftar, Farmacare dengan bangga terpilih sebagai salah satu peserta program bergengsi ini. Acara Bootcamp Intensif Bersama 19 tim terpilih lainnya, kami telah menuntaskan bootcamp intensif selama lima hari di kantor Google Indonesia di Jakarta. Selama bootcamp, kami mengeksplorasi berbagai potensi adopsi teknologi AI. Salah satu hasilnya, yaitu fitur AI untuk pembacaan faktur otomatis, telah kami implementasikan dan siap dirilis minggu depan! Mengenai proyek AI kami berikutnya, kami belum bisa berbagi detail lebih lanjut. Namun, satu hal yang pasti: kami berkomitmen penuh untuk menghadirkan fitur-fitur AI yang akan sangat menyederhanakan operasional kamu sebagai pengelola apotek. Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Google Indonesia serta KomDigi atas penyelenggaraan acara Accelerator AI ini, serta kepada tim engineer dan mentor yang telah berbagi ilmu. Tak lupa, kami juga berterima kasih kepada seluruh pengelola apotek pengguna Farmacare atas kepercayaan dan kesempatan yang diberikan kepada kami untuk terus berkarya dan berinovasi. Semoga bersama, kita dapat menyaksikan apotek dan sektor farmasi Indonesia terus berkembang, memberikan layanan terbaik bagi seluruh lapisan masyarakat.
Permodalan Obat di Apotek
4 Desember 2023
Pengadaan obat di apotek membutuhkan modal yang tidak sedikit. Farmacare punya solusi untuk tantangan tersebut. Temukan di sini!
Pengadaan Obat di Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 30 November 2023
Tingkat efektivitas pengadaan obat di apotek bisa diukur menggunakan beberapa tolak ukur yang bisa kamu temukan di sini! Simak, yuk!
Mitos atau Fakta Penggunaan Obat
oleh Farmacare CX 27 November 2023
Selamat Hari Kesehatan Nasional. Yuk, maksimalkan edukasi ke masyarakat dengan meluruskan mitos atau fakta penggunaan obat berikut!
Pengadaan Barang di Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 23 November 2023
Bagaimana kamu tahu kalau pengadaan barang di apotek sukses? Berikut tolak ukur yang bisa diperhatikan. Simak, yuk!
Pengadaan Barang di Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 20 November 2023
Bagaimana kamu tahu kalau pengadaan barang di apotek sukses? Berikut tolak ukur yang bisa diperhatikan. Simak, yuk!
Bisnis Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 16 November 2023
Overstock, understock, dan deadstock sebaiknya bisa diminimalisir agar bisnis apotek tetap sehat. Yuk, cari tau tentang jenis status stok tersebut di sini!
Golongan Obat
13 November 2023
Penanganan golongan obat keras harus diperhatikan agar kualitasnya terjamin dan tak berpotensi disalahgunakan. Yuk, simak tips-nya di sini!
Obat Kedaluwarsa di Apotek
31 Oktober 2023
Obat kedaluwarsa di apotek wajib dihindari karena sangat berbahaya bila sampai ke tangan konsumen. Apa bahayanya dan gimana tips pencegahannya? Simak di sini!
Postingan Lainnya