Checklist Persiapan Apotek Baru
A) Legalitas
-
1) Badan UsahaList Item 1
Jika kamu sebagai (PSA) adalah seorang apoteker, apotekmu bisa berbentuk usaha perorangan. Jika kamu bukan apoteker, kamu bisa memilih badan usaha PT Perorangan, PT Biasa, Yayasan, atau Koperasi.
-
2) NPWPList Item 2
Pastikan apotekmu telah taat pajak dari awal. PBF juga biasanya meminta NPWP Pemilik Apotek (individu/badan) sebagai syarat pembelian. Selengkapnya, kamu bisa baca Buku Saku Perpajakan yang bisa kamu unduh di website Farmacare.
-
3) Kontrak Sewa TempatList Item 3
Jika kamu menyewa bangunan untuk apotek, kontrak sewa tidak hanya memberikan kepastian usaha, tetapi juga merupakan dokumen wajib yang dibutuhkan saat mengurus izin apotek.
-
4) Kesepakatan Para Pemilik
Jika apotek dimiliki lebih dari satu orang, pastikan hak dan kewajiban masing-masing pemilik tertulis dengan jelas. Hal ini penting untuk menghindari konflik yang bisa berujung pada bubarnya apotek. Selengkapnya, kamu bisa baca Buku Saku Kerjasama Pemilik Apotek yang bisa kamu unduh di website Farmacare.
-
5) Perjanjian PSA-APJ
Jika Pemilik Sarana Apotek tidak merangkap sebagai Apoteker Penanggung Jawab, maka peraturan perizinan maupun juga IAI (Ikatan Apoteker Indonesia) mewajibkan adanya perjanjian kerja sama yang bersifat formal.
-
6) Logo, Tipografi, dan Merk Dagang
Pastikan logo, nama, dan tipografi apotekmu belum terdaftar sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) milik pihak lain. Saat apotek berkembang, kami sangat menyarankan untuk mendaftarkan nama apotek sebagai merek dagang untuk melindungi dari penjiplakan oleh kompetitor.
-
7) Perizinan Apotek, Apoteker, TTK
Apotek perlu memiliki SIA (Surat Izin Apotek) yang diperpanjang tiap 5 tahun. Demikian pula Apoteker & TTK masing-masing perlu memiliki SIPA & SIPTTK. Selengkapnya, silakan unduh & baca Buku Saku Perizinan Lengkap Farmacare. Buku Saku ini juga berisi template semua dokumen yang dibutuhkan untuk mengurus perizinan.
B) Perlengkapan
-
1) Sarana sesuai dengan peraturan perizinan apotekList Item 1
Hal ini sudah diatur dengan jelas di Permenkes.
-
2) CCTVList Item 2
Untuk memantau operasional apotek, selain menggunakan aplikasi manajemen apotek yang andal, kamu juga perlu memasang CCTV yang menyorot ke titik-titik strategis (seperti etalase, gudang, dan laci kasir). Dengan data dari aplikasi dibantu rekaman CCTV, penelusuran selisih stok dapat dilakukan dengan lebih cepat.
-
3) PC/Laptop ApotekList Item 3
Pilih PC/Laptop yang awet dan andal, namun tidak perlu dengan spesifikasi terlalu tinggi karena aplikasi manajemen apotek Farmacare berbasis online. Untuk informasi spesifikasi lebih detail, kamu dapat merujuk pada halaman FAQ Farmacare.
-
4) Printer Biasa (Kertas A4)List Item 4
Printer diperlukan untuk mencetak laporan-laporan bulanan atau unduhan kartu stok apotek jika diperlukan oleh BPOM.
-
5) Printer Struk
Printer ini dibutuhkan untuk mencetak struk untuk pelanggan maupun untuk mencetak kode QRIS dinamis untuk pembayaran. Untuk informasi spesifikasi lebih detail, kamu dapat merujuk pada halaman FAQ Farmacare.
-
6) Printer Etiket
Di Farmacare, spesifikasi printer etiket sama dengan printer struk. Bedanya, kamu harus menggunakan kertas stiker khusus untuk etiket, bukan roll kertas biasa.
-
7) Scanner Barcode
Di Farmacare, kamu bisa menggunakan semua merek scanner yang mendukung pemindaian barcode dua dimensi (disebut juga QR Code).
-
8) Pendingin untuk Sediaan Farmasi
Suhu penyimpanan obat di apotek idealnya berada dalam rentang 15°C hingga 25°C, atau yang dikenal sebagai suhu ruang terkendali, menurut standar yang berlaku dari Kementerian Kesehatan. Beberapa obat mungkin memerlukan suhu yang lebih rendah, seperti obat yang disimpan dalam lemari pendingin pada suhu 2°C hingga 8°C
-
9) Kulkas Showcase Minuman Ringan
-
10) Timbangan & Pengukur Tinggi Badan
-
11) Sarana Edukasi Pelanggan
Bisa berupa brosur, poster, kalender, atau apapun yang bersifat informatif dan edukatif agar pelanggan apotek betah menunggu jika ada jeda pelayanan.
-
12) Form Surat Pesanan
Form Surat Pesanan sudah tidak diperlukan lagi dengan adanya aturan dari BPOM mengenai SP elektronik dan fitur SP otomatis di Farmacare. Akan tetapi, Farmacare menyediakan template SP yang bisa diunduh jika dibutuhkan.
-
13) Kartu Stok
Kartu Stok fisik sudah tidak diperlukan lagi dengan adanya fitur unduh Kartu Stok di Farmacare.
-
14) Langganan Internet
Walaupun dirancang untuk tetap dapat diakses saat koneksi putus/lambat, aplikasi Farmacare akan dapat berfungsi optimal dengan jaringan internet yang stabil.
-
15) HP Apotek
Untuk mempermudah layanan, gunakan satu HP khusus untuk apotek. HP ini berfungsi untuk berkomunikasi dengan kurir dan mengelola pesanan dari platform daring seperti Shopee dan GrabExpress.
-
16) WhatsApp Business
Dengan WA Bisnis, apotek dapat membuat profil bisnis dengan verifikasi centang hijau, katalog, mengatur balasan pesan otomatis, memberi label pelanggan, dan melihat statistik jumlah pesan yang terkirim, diterima, dan dibaca pelanggan.
-
17) Email Apotek
Beberapa layanan daring mensyaratkan no HP dan/atau email untuk pendaftaran.
C) Pegawai
-
1) Mekanisme Seleksi PegawaiList Item 3
Dalam proses rekrutmen, kombinasikan pegawai berpengalaman dengan yang masih fresh graduate. Aspek kejujuran adalah hal yang paling utama. Selain itu, pastikan mereka berkomitmen secara tertulis untuk menghindari aktivitas berisiko seperti judi online (judol) dan pinjaman online ilegal (pinjol ilegal).
-
2) Email/Gmail tiap Pegawai
Diperlukan untuk pendaftaran masing-masing pegawai di aplikasi Farmacare.
-
3) SOP Pergantian ShiftList Item 2
SOP bisa disesuaikan dengan prosedur yang telah disiapkan di fitur shift dari aplikasi Farmacare.
-
4) SOP Buka & Tutup Apotek
Secara sistem, SOP Buka & Tutup Apotek sangat mirip dengan SOP Pergantian Shift. Yang perlu ditambahkan adalah aspek-aspek di luar sistem seperti kebersihan dan keamanan serta pengelolaan kunci toko & uang kas.
-
5) SOP Training Pegawai Baru
Setiap pegawai apotek bisa diikutkan dalam training rutin Farmacare yang jadwalnya tersedia beberapa kali dalam seminggu.
-
6) SOP Penerimaan Barang
Aspek-aspek yang perlu diatur secara eksplisit agar minim kesalahan: (a) Prosedur cek fisik (kondisi barang, serta ED), (b) Lokasi penyimpanan barang baru datang, (c) Prosedur input foto faktur ke aplikasi Farmacare, dan (d) Mekanisme penyimpanan dan pengarsipan faktur fisik.
-
7) SOP Mutasi Barang (Jika Ada Gudang/Cabang)
SOP bisa disesuaikan dengan prosedur yang telah disiapkan di fitur mutasi dari aplikasi Farmacare.
-
8) Kalender Pembagian Shift & Aturan Tukar ShiftList Item 1
Kebanyakan apotek menetapkan jadwal shift pegawai di awal bulan. Jangan lupa buat aturan yang jelas agar pegawai tidak meminta pertukaran jadwal secara mendadak tanpa alasan yang jelas.
-
9) SOP Stok Opname
Rancang prosedur stok opname (SO) yang efisien dan gunakan aplikasi yang memungkinkannya dilakukan dengan cepat, akurat, dan tanpa perlu menutup toko.
-
10) SOP Penelusuran Selisih Stok
Telusuri penyebab selisih dengan menganalisis hasil stok opname, riwayat stok (dari transaksi kasir dan faktur), dan rekaman CCTV sebagai sumber informasi.
-
11) Mekanisme Penanganan Barang ED
Jangan pernah berpikir kalau apotek baru tidak akan segera kena masalah barang ED atau menjelang ED. Cukup banyak barang apotek yang memang masa EDnya ada dalam hitungan bulan!
-
12) Skema Insentif Pegawai
Tetapkan target penjualan, baik individu maupun kolektif, untuk semua pegawai. Namun, pastikan mereka terlebih dahulu memiliki standar pelayanan yang baik agar fokus tidak hanya pada insentif, tetapi juga pada kualitas layanan.
-
13) Mekanisme Jika Terdapat Pelanggaran atau Kelalaian Pegawai
Aturan yang tegas diperlukan bahkan sebelum apotek buka untuk memastikan setiap pelanggaran (terlambat, absen tanpa alasan, tidak input transaksi, apalagi pencurian barang) memiliki konsekuensinya.
-
14) Mekanisme Keamanan Apotek & Pegawai (terutama Apotek 24 Jam)
D) Pemasaran
-
1) Pemetaan Kompetisi Area Sekitar (Apotek & Minimarket)List Item 1
-
2) Pemetaan Peluang Resep dari Klinik./DokterList Item 4
Cari dokter atau klinik dengan profil yang sesuai. Pelajari buku saku 'Kerjasama Apotek dengan Klinik/Dokter' untuk mengetahui cara memilih dokter yang berpotensi memiliki banyak resep.
-
3) Kartu Nama ApotekList Item 3
-
4) Brosur Apotek
-
5) Neon Box, Banner Apotek, dan Dekorasi Visual Lain
-
6) Akun Media Sosial
Facebook, Instagram, TikTok, atau yang lain sesuai segmen demografi pelanggan.
-
7) Pengelolaan Media Sosial (Posting & Jualan)
Jadwalkan update berkala sehingga akun medsos tidak terlihat sepi.
-
8) Linktree
Linktree adalah alat yang efektif untuk mempermudah pelanggan menghubungi apotek. Aplikasi ini mengarahkan mereka dari media sosial atau Google Maps langsung ke nomor telepon, WhatsApp, dan katalog produk Anda
-
9) Google Review
Jika perlu, berikan voucher/gimmick pada pelanggan yang bersedia mengisi review 5 bintang.
-
10) Daftar Sediaan Farmasi Awal
Gunakan buku saku “Panduan Swamedikasi” yang diterbitkan oleh Farmacare sebagai salah satu acuan untuk mengetahui produk obat bebas, suplemen, dan obat herbal yang berpotensi laris di apotekmu.
-
11) Layanan Antar Obat ke Pelanggan
-
12) Strategi Harga Barang di Apotek
Buatlah persepsi agar pelanggan merasa harga apotek terjangkau, namun tetap menjaga margin keuntungan yang sehat bagi bisnis. Topik ini pernah dibahas di webinar Farmacare di awal 2025.
-
13) SOP Pengelolaan Informasi Pelanggan
Untuk membangun hubungan baik dan mempermudah layanan, catat nama setiap pelanggan, terutama yang membeli obat dan suplemen yang bersifat rutin.
E) Pelayanan
-
1) Jam Praktek Apoteker/TTKList Item 3
Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) memiliki kewenangan lebih dalam memberikan saran produk swamedikasi. Oleh karena itu, pastikan pelanggan Anda mengetahui jadwal kehadiran mereka, agar mereka bisa datang pada waktu yang tepat untuk mendapatkan konsultasi.
-
2) Pilihan Metode Pembayaran KasirList Item 4
Penyediaan metode pembayaran tergantung pada preferensi pelanggan. Jika mereka sering membayar dengan kartu kredit/debit, pastikan apotekmu memiliki mesin EDC dari bank.
-
3) Kebijakan Retur Pembelian Pelanggan
Seringkali pelanggan ingin mengembalikan obat yang salah dibeli. Untuk menghindari masalah, tetapkan aturan retur yang ketat. Periksa batas waktu, kondisi fisik obat, nomor batch/ED untuk memastikan keaslian, dan struk pembayaran. Pastikan juga sistem kasir Anda dapat mencatat retur dengan akurat.
-
4) SOP Umum Pelayanan
Berisi etika dasar, seperti memberikan salam, senyum, dan ucapan terima kasih. Aspek ini sangat penting namun sering diabaikan, khususnya saat apotek sedang sibuk.
-
5) SOP Pelayanan Resep
Menurut data dari rumah sakit di Inggris, terjadi 6,5 kesalahan dalam setiap 100 resep. Hal ini sering disebabkan oleh sulitnya membaca tulisan dokter, nama obat yang mirip, atau lupa mengecek riwayat alergi pasien. Untuk mencegah kesalahan ini, buatlah SOP yang jelas dan diskusikan bersama Apoteker di apotekmu.
-
6) SOP Cross-Sell/Up-Sell
Susun panduan agar pegawai bisa merekomendasikan produk atau suplemen dengan keuntungan yang lebih baik. Namun, yang terpenting, pastikan tawaran tersebut memang bermanfaat dan tepat untuk kondisi pelanggan. Gunakan fitur 'Pencarian dengan Komposisi' pada aplikasi jika ingin memverifikasi bahwa komposisi obat atau produk yang ditawarkan memang sama.
-
7) SOP Menjual Barang Dekat ED
Produk dengan masa kadaluarsa dekat masih boleh dijual, dengan syarat apotek memastikan bahwa pelanggan akan segera menghabiskannya.
-
8) SOP Multi-Kasir di Jam Sibuk
Sebagian besar apotek mengalami jam sibuk antara pukul 18.00 hingga 20.00. Untuk memastikan semua pelanggan terlayani dengan baik, fungsikan semua pegawai sebagai kasir dengan menggunakan perangkat tambahan di luar komputer utama.
-
9) Strategi Harga per Tipe Pelanggan
Jika apotek Anda memiliki beragam tipe pelanggan, Anda bisa menetapkan harga jual yang berbeda untuk setiap barang sesuai dengan jumlah transaksi, cara pembayaran, daya beli, atau kriteria lainnya.
-
10) Strategi Harga per Kemasan Barang
Pisahkan penetapan harga per strip dan per butir untuk memastikan keuntungan apotek tetap optimal, bahkan untuk transaksi dalam jumlah kecil.
-
11) SOP Paket Barang
Buat paket beberapa barang sekaligus seperti “paket travel” atau “paket flu” untuk bisa menjual lebih banyak produk yang dibutuhkan pelangganmu.
-
12) SOP Pelayanan Cek Gula Darah, Kolesterol, Tensi
-
13) SOP Menghubungi Pelanggan Obat Rutin
Ingatkan pelanggan yang membeli obat rutin (seperti untuk diabetes, asam urat, dan hipertensi) untuk menjadwalkan kunjungan kembali ke dokter dan ke apotek.
-
14) Kotak Survei Kepuasan Pelanggan
F) Keuangan
-
1) Rekening BankList Item 1
-
2) QRISList Item 2
Hindari risiko salah input dengan QRIS statis dan kerumitan rekonsiliasi dengan mesin EDC bank. Gunakan fasilitas QRIS dari Farmacare sebagai solusi pembayaran yang lebih efisien.
-
3) Pemisahan Keuangan Pribadi & Apotek
Gunakan rekening bank terpisah khusus untuk apotek dan catat saldo rekening tersebut di fitur neraca di aplikasi Farmacare. Dengan demikian, kamu akan tahu persis apakah apotekmu sudah sehat secara keuangan atau belum.
-
4) Safe Deposit BoxList Item 3
Sebagai solusi sementara sebelum melakukan setoran ke bank.
-
5) SOP Uang Laci & KembalianList Item 4
Selisih uang tunai di laci kas dengan catatan sistem sering terjadi. Jika selisihnya cukup besar, cocokkan data dengan hasil Stock Opname untuk menelusuri penyebabnya.
-
6) Jadwal Setoran Bank
-
7) SOP Penyimpanan Faktur Biasa & Konsinyasi
Faktur fisik tetap penting untuk diarsipkan, terutama untuk PBF yang masih menggunakannya sebagai dasar pembayaran. Untuk menghindari kebingungan saat penagihan, pastikan penyimpanan faktur fisik dan konsinyasi dipisahkan.
-
8) Jadwal Pembayaran PBF
Tetapkan jadwal pembayaran ke PBF di hari/jam tertentu supaya kamu dan pegawai bisa tetap fokus melayani pelanggan dan tidak setiap saat terdistraksi oleh urusan pembayaran.
-
9) SOP Pembayaran ke Banyak PBF
Hindari kerumitan pembayaran ke banyak PBF dengan menggunakan sistem yang memungkinkan satu kali pembayaran. Sistem ini akan secara otomatis mendistribusikan dan mengirim notifikasi pembayaran ke setiap PBF.
-
10) SOP Penagihan Penjualan Kredit
Untuk pelanggan yang diberikan tempo pembayaran, pastikan kamu secara rutin memeriksa status pembayaran mereka.
-
11) SOP Pemantauan Barang ED
Cek secara berkala di sistem apakah ada barang yang menjelang ED. Walaupun apotek kamu belum lama berdiri, tapi ada lho barang-barang tertentu yang ED-nya di bawah 12 bulan yang kamu mesti waspadai.
-
12) SOP Pemantauan Stok Mati
Untuk barang yang tidak laku lebih dari 3 bulan, pertimbangkan untuk menjualnya dalam paket bundling atau memberikan diskon khusus. Biaya penyimpanan dan risiko ED atau kehilangan bisa lebih besar daripada keuntungannya.
-
13) SOP Pemantauan Margin/Markup
Selalu pastikan tidak ada barang yang marginnya terlalu kecil (di bawah 10%) atau terlalu besar (di atas 35%).
-
14) Pencatatan Pemasukan/Pengeluaran Lain-Lain
Pencatatan pengeluaran operasional (seperti gaji, internet, dan listrik) dan pemasukan non-barang (seperti sewa lapak atau spanduk) sebaiknya dipisahkan dari pencatatan pemasukan dan pengeluaran dari perputaran stok farmasi.
-
15) Cek Promo PBF-PBF yang Menjangkau Wilayah Apotek
Untuk mengatasi tantangan pemantauan dan perbandingan promo harga pada price list fisik PBF, disarankan menggunakan sistem yang mampu menampilkan ragam promo dari berbagai PBF secara terpadu.
-
16) SOP Pengadaan
Proses pengadaan bisa manual atau sepenuhnya otomatis, mulai dari pemesanan dan Surat Pesanan (SP) digital, hingga penerimaan barang yang langsung memperbarui jumlah stok.
-
17) Akses Pembiayaan Modal Kerja
Saat apotek telah mencapai stabilitas dan pertumbuhan yang mapan serta membutuhkan tambahan modal kerja, kamu dapat mengakses beragam opsi pembiayaan yang terintegrasi langsung dengan sistem.
-
18) SOP Laporan Akhir Bulan
Jadwalkan pertemuan berkala untuk meninjau kemajuan apotek bersama para pemilik. Selain itu, adakan juga sesi terbatas dengan seluruh karyawan untuk mendapatkan masukan.