Kamu Pilih Mana, Bisnis Franchise Apotek atau Apotek Mandiri? Ini Dia Plus - Minusnya!
Baca artikel selengkapnya di bawah formulir Coba Gratis
Coba Gratis Farmacare
Update:
Informasi lebih lengkap tentang kerja sama bisnis apotek bisa kamu unduh di e-Book berikut ini ya https://www.farmacare.id/kerjasama-apotek
Ketika kamu ingin memulai bisnis apotek, muncul pilihan antara bisnis franchise apotek atau apotek mandiri. Terdapat perbedaan di antara keduanya, masing-masing juga punya kelebihan dan kekurangannya sendiri. Tinggal kamu memutuskan, mana yang lebih cocok dengan preferensi dan kebutuhanmu.
Apa itu bisnis franchise apotek?
Bisnis franchise apotek adalah jenis apotek yang sudah memiliki sistem teratur sesuai kebijakan dari perusahaan pemilik loyalty. Bisnis franchise atau dikenal juga dengan waralaba terbilang sangat simpel untuk kamu kelola. Apalagi bagi kamu yang baru terjun di bidang farmasi, waralaba apotek sangat membantu proses kepemilikan bisnis apotek yang lebih smooth.
Dengan modal yang cukup, kamu bisa membeli izin untuk menjalankan bisnis apotek dengan
brand name yang sudah dikenal masyarakat luas. Sebagai contoh, dilansir dari
apotek-k24.com – waralaba apotek K-24 membutuhkan modal awal kurang lebih Rp1,2 miliar untuk gerai seluas 60 m2 di Pulau Jawa.
Investasi sebesar itu sudah termasuk biaya
franchise fee (royalty), sewa bangunan, renovasi, stok/persediaan obat, prasarana apotek (eksterior, interior, dan mebel), sistem dan software IT, modal kerja 6 bulan, inventaris gerai (seperti sepeda motor, AC, genset, ATK, dll.), biaya pelatihan pegawai, sampai biaya perizinan dan administrasi yang dibutuhkan untuk membuka bisnis apotek.
Semua kebutuhan untuk memulai bisnis apotek sudah diurus oleh perusahaan pemilik
loyalty. Kamu tinggal menjalankan bisnis dan berupaya agar mencapai target omset tiap bulan. Dengan begitu, balik modalnya pun jadi lebih cepat.
Baca juga:
Apakah Ada Perbedaan antara Franchise Apotek dan Apotek Mandiri?
Apa itu apotek mandiri?
Apotek mandiri adalah jenis apotek dengan brand baru yang diatur/dikelola sendiri secara mandiri. Pemilik apotek punya wewenang penuh mengontrol dan mengelola bisnis apoteknya, menyesuaikan dengan karakter masyarakat sekitar apotek.
Kamu sebagai pemilik apotek mandiri, harus berupaya memastikan kepuasan pelanggan dan mempromosikan bisnis apotekmu sendiri. Itu karena, kamu harus membangun branding apotek dari awal. Membuat konsumen dari semula tidak tahu menjadi tahu
brand name apotek kamu.
Modal awal yang dibutuhkan untuk membuka apotek mandiri, jauh lebih murah ketimbang apotek waralaba. Bahkan bisa disesuaikan dengan ketersediaan
budget.
Misal kamu memiliki modal awal sekitar Rp100 juta - Rp200 juta, kamu bisa menyewa tempat yang harga pasarannya masih miring. Untuk persediaan/stok obat juga bisa dicicil, yang penting obat
fast moving
harus ada dulu. Prasarana apotek juga bisa cari tempat
custom mebel
yang murah. Sehingga modal awal tersebut, cukup untuk memulai bisnis apotek.
Plus - minus apotek franchise dan apotek mandiri
Ya, balik lagi – mau pilih waralaba apotek atau apotek mandiri, keputusannya ada di tangan kamu. Sebagai bahan pertimbangan, berikut plus - minus bisnis franchise apotek vs apotek mandiri!
Kelebihan apotek franchise
Apa saja kelebihan apotek franchise?
- Pertama, bisnis apotek waralaba punya kebijakan dan sistem kerja apotek yang lengkap dan teratur. Sehingga kamu tak repot lagi membuat peraturan atau kebijakan tertentu untuk apotek yang kamu kelola.
- Kedua, urusan perizinan apotek, perpajakan, atau dokumen legalitas dan administrasi lainnya, juga sudah diurusin oleh perusahaan waralaba.
- Ketiga, termasuk urusan seleksi dan pelatihan karyawan sudah beres. Kamu akan langsung mendapat karyawan siap kerja.
- Keempat, sangat cocok bagi usaha apotek untuk pemula yang belum tahu atau masih bingung harus mulai dari mana.
- Kelima, sudah ada bukti dari apotek waralaba sebelumnya bahwa bisnis ini bisa berjalan dengan baik dan dapat diterima masyarakat. Apalagi dengan brand apotek yang sudah dikenal luas, membuat konsumen tidak ragu untuk membeli obat di apotekmu.
Kekurangan apotek franchise
Apa saja kekurangan apotek franchise?
- Pertama, sistem kerja apotek benar-benar harus mengikuti SOP (Standar Operasional Prosedur) yang ditetapkan oleh perusahaan waralaba. Ini dilakukan agar antara apotek yang satu dengan lainnya, punya kualitas yang sama, dan tidak merusak brand image mereka.
- Kedua, kepemilikan modal awal yang sangat besar. Kamu harus mengeluarkan dana lebih besar untuk “membeli” apotek waralaba. Apalagi semakin baik reputasinya, modal awal yang dibutuhkan semakin besar.
- Ketiga, kreativitas kamu akan sedikit terkekang jika memutuskan memilih bisnis franchise apotek. Sebab, semua sistem sudah disediakan langsung oleh perusahaan waralaba dan ada aturan yang mengikat.
Kelebihan apotek mandiri
Apa saja kelebihan apotek mandiri?
- Pertama, kamu bisa mulai berbisnis apotek dengan modal minim. Apalagi bila kamu bisa bermitra dengan rekan sejawat untuk membangun usaha apotek secara mandiri. Pasti modal awal yang dibutuhkan jadi lebih kecil.
Misal, rekan A punya modal berupa tempat usaha, rekan B berupa stok obat dan uang tunai, serta rekan C memiliki modal keahlian. Masing-masing akan dikonversi ke nilai mata uang rupiah. Sehingga nantinya memudahkan pembagian keuntungan.
Baca juga: Perhatikan! Ini Dia 6 Aspek Kemitraan Apotek agar Minim Konflik
- Kedua, kamu punya kebebasan mengatur strategi bisnis dan SOP yang berlaku di apotek. Termasuk berhak menyediakan berbagai layanan untuk memenuhi permintaan/kebutuhan konsumen di sekitar apotek.
Kamu juga boleh memilih sendiri sistem dan software apotek yang sesuai kebutuhan, serta dapat memudahkan jalannya bisnis, seperti aplikasi Farmacare. Manfaatkan Uji Coba Gratis dengan mendaftar sekarang juga!
- Ketiga, besar margin per produk bisa kamu tentukan sendiri, sesuai karakter dan kondisi ekonomi masyarakat sekitar apotek. Juga dapat memastikan harga jual produk di apotek selalu kompetitif.
Kekurangan apotek mandiri
Apa saja kekurangan apotek mandiri?
- Pertama, kamu harus mengurus sendiri semua urusan legalitas dan administrasi yang dibutuhkan untuk membuka apotek, serta menghitung biaya/modal awal yang kamu butuhkan.
- Kedua, harus siap untuk mencari sendiri karyawan apotek dan membuat modul pelatihan, serta menyewa lagi jasa trainer untuk melatih calon pekerja.
- Ketiga, brand name apotek belum dikenal masyarakat sehingga kamu harus menyediakan biaya tambahan untuk melakukan pemasaran (menjalankan campaign marketing).
- Keempat, bila minim modal, stok obat jadi terbatas. Sebab, distributor punya kebijakan bagi apotek baru untuk bisa membayar secara tunai (COD) pemesanan obat di tiga bulan pertama atau di tiga kali pemesanan pertama.
Itu tadi plus - minus bisnis
franchise
apotek dan apotek mandiri. Nah, sekarang kamu sudah memantapkan pilihan belum? Kira-kira kamu bakal pilih yang mana?
Referensi:
Fransiska Ardela. 17 April 2019. Siapp! Inilah Peluang Bisnis Waralaba Apotek Serta Perhitungannya!. Finansialku.com: https://bit.ly/3NopXbQ
Smithcaldwell. 2 Juni 2015. Difference Between a “Big Box” and Independent Pharmacy. Smithcaldwell.com:
https://bit.ly/422hwqJ