Wajib Tahu! 5 Modal Membuka Apotek Pertama Kali

12 Agustus 2022

Baca artikel selengkapnya di bawah formulir Konsultasi Gratis

Konsultasi Gratis Farmacare


Beragam penyakit terlebih di masa pandemi, membuat permintaan produk farmasi meningkat. Manajemen PT Kimia Farma Tbk. dilansir dari Kontan.co.id mengungkap, terjadi peningkatan permintaan produk farmasi dan alat kesehatan di jaringan ritelnya sekitar 20% — 30% dari awal tahun 2021. Masyarakat juga memilih membeli kebutuhan obat dan multivitamin di apotek karena lebih nyaman dan aman. Peluang dari bisnis apotek pun jadi semakin menjanjikan. Tapi, pasti ada banyak kebutuhan yang harus dipersiapkan saat Anda ingin membuka sebuah apotek. Kira-kira apa saja? Yuk, kita cari tahu lima modal membuka apotek di bawah ini!


Modal membuka apotek paling utama adalah tempat

Ketika Anda akan membuka sebuah apotek, pasti modal yang paling utama adalah tempat usaha. Pilih lokasi apotek yang strategis, mudah diakses, dan di sekitarnya masih sedikit apotek yang tersedia (minim persaingan). Baik sewa atau milik sendiri, tempat usaha apotek wajib punya perizinan dan legalitas untuk beroperasi. Apa saja perizinan/legalitas yang harus dipersiapkan?

 

  • IMB (Izin Mendirikan Bangunan)
  • Surat pernyataan bahwa lokasi apotek tidak berada di pusat perbelanjaan, apartemen, perumahan, dan rumah sakit (jika memang tidak)
  • Surat pernyataan kesanggupan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup (SPPL)
  • Mendaftarkan apotek sebagai perusahaan berbentuk PT/ Yayasan/Koperasi di notaris apabila Pemilik Sarana Apotek (PSA) bukan praktisi apoteker
  • Memiliki NIB (Nomor Induk Berusaha) yang diterbitkan oleh lembaga OSS (Online Single Submission) yang merupakan sistem perizinan berusaha yang terintegrasi secara elektronik
  • Mengajukan izin apotek (Surat Izin Apotek/SIA) di OSS, untuk cara lengkapnya bisa Anda temukan di sini!

 

Apoteker sebagai penanggung jawab apotek

Apotek wajib beroperasi dengan memiliki setidaknya satu orang apoteker sebagai penanggung jawab. Praktisi apoteker tersebut juga harus sudah menyelesaikan pendidikan Sarjana (S1) Jurusan Farmasi, memiliki Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA) yang sudah mendapat rekomendasi dari Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA), Sertifikat Kompetensi Profesi Apoteker, dan ada Perjanjian antara Pemilik Sarana Apotek (PSA) dengan Apoteker Pengelola Apotek (APA) di notaris.


Persyaratan ini dibutuhkan karena apoteker sebagai penanggung jawab apotek punya peran yang sangat penting (ujung tombaknya) apotek agar bisa beroperasi dengan baik.


Pengadaan obat-obatan untuk dijual

Modal utama yang ketiga adalah pengadaan obat-obatan. Obat-obatan yang Anda pilih untuk dijual sebaiknya disesuaikan dengan target konsumen. Kenapa? Anda bisa menentukan pengadaan obat dengan range harga yang sesuai target konsumen dan memilih akan menjual lebih banyak kategori obat generik atau paten.


Ketika Anda lebih banyak menjual obat generik, dana awal yang dibutuhkan untuk pengadaan obat tentu jadi lebih kecil ketimbang obat-obatan paten yang notabene harganya lebih mahal.


Menurut Ratih sebagai Pemilik Sarana Apotek (PSA), untuk pengadaan obat yang dominan merupakan obat paten, dibutuhkan biaya di atas Rp200 juta. Sebaliknya, ketika apotek lebih banyak menjual obat generik, biaya di bawah Rp100 juta sudah cukup untuk pengadaan obat. Tambahnya lagi, pengadaan obat membutuhkan dana tunai setidaknya untuk 3 kali pemesanan di awal ke distributor, baru setelahnya Anda bisa mengajukan kredit berjangka waktu 1–4 minggu.


Selain harga dan kategori obat, pengadaan obat juga sebaiknya disesuaikan dengan tren yang sedang ramai di pasaran. Ini akan memudahkan Anda untuk menjualnya nanti dan menghindari dead stock. Biar cuan, Anda harus selalu up to date dan peka terhadap kondisi pasar.


Riset untuk menentukan target market

Ketika Anda sudah menentukan lokasi yang tepat untuk membuka apotek, Anda harus melakukan riset soal kompetitor, harga jual yang ditawarkan kompetitor, dan juga target konsumen. Cari tahu data demografis dari masyarakat di sekitar apotek Anda. Sehingga memudahkan Anda untuk menentukan kategori obat yang akan dijual, harga jualnya, hingga pelayanan apa yang akan menjadi USP (Unique Selling Point) dari apotek Anda.


Apakah apotek Anda lebih berfokus pada pelayanan pasien dengan apoteker yang ramah dan komunikatif? Atau mungkin, menyediakan pemesanan online dan layanan antar. Bisa juga apotek berfokus pada produk yang lengkap dan harga yang murah. Disarankan untuk mencari tahu dulu apa yang paling diinginkan atau dicari target konsumen Anda dan melakukan diferensiasi dari kompetitor di sekitar.


Strategi pemasaran agar makin laris-manis

Modal membuka apotek yang terakhir adalah strategi pemasaran. Bagaimana pun, sebuah usaha membutuhkan pemasaran agar makin dikenal oleh target konsumen. Tidak harus jor-joran, Anda bisa mempromosikannya melalui media sosial atau banner yang mudah terlihat oleh target konsumen.


Atau, Anda bisa juga bekerja sama dengan platform kesehatan digital seperti Alodokter, Halodoc, Good Doctor, dan lainnya. Sehingga user mereka bisa membeli obat di apotek Anda secara online. Ketika apotek Anda jadi satu dengan klinik, disarankan juga untuk bekerja sama dengan asuransi kesehatan sehingga memudahkan pasien dalam melakukan klaim obat.


Itu tadi lima modal membuka apotek yang bisa Anda persiapkan lebih dulu. Jangan lupa juga untuk melakukan uji coba di internal sebelum apotek benar-benar buka. Catat apa saja hal yang bisa menjadi bahan evaluasi agar apotek siap untuk beroperasi.


Nah, agar operasional bisnis apotek berjalan dengan lebih efektif dan efisien, Anda bisa menggunakan software apotek yang bisa diakses kapan saja dan dari mana saja. Manfaatkan kesempatan Uji Coba Gratis dengan mendaftar di sini sekarang!


Referensi:

 

  • Admin. 19 Mei 2022. How to Open and Start a Pharmacy Business in 2022. Configrx.com: https://bit.ly/3QkDsIg
  • Farmacare.id. Desember 2021. Proses Lengkap Perizinan Apotek Mulai dari NIB, SPPL, STRA, SIA, hingga SIPA (E-Book). Farmacare.id: https://bit.ly/3p8YoGc
  • Arfyana Citra Rahayu. Permintaan Obat dan Multivitamin Naik, Emiten Farmasi BUMN Jaga Pasokan Bahan Baku. Kontan.co.id: https://bit.ly/3bK3427

 

oleh Farmacare CX 15 Oktober 2025
Sejak awal, Farmacare mengemban misi untuk membantu pengelola & pegawai apotek komunitas agar bisnis apotek menjadi sehat dan terus bertumbuh. Salah satu caranya adalah mengadopsi berbagai teknologi terkini ke dalam aplikasi. Mulai dari teknologi cloud, PWA (Progressive Web Apps), websocket, payment gateway, hingga yang terbaru adalah QRIS. Seiring AI menjadi topik hangat dalam tiga tahun terakhir, Farmacare terus memantau momentum yang tepat untuk mengadopsi teknologi ini. Kami meyakini bahwa AI akan memegang peran krusial dalam membantu pengelola apotek. Namun, kami juga berkomitmen untuk tidak mengadopsi AI secara gegabah. AI yang tidak disiapkan dan dilatih dengan cermat justru berpotensi menimbulkan kesalahan (sering disebut 'halusinasi') atau menghasilkan interaksi yang terasa kaku dan kurang solutif. Oleh karena itu, tim Farmacare memutuskan untuk menggali ilmu langsung dari para pakar di Google, melalui partisipasi kami dalam program Google for Startups Accelerator Southeast Asia (AI Focused). Dari lebih dari 200 tim pendaftar, Farmacare dengan bangga terpilih sebagai salah satu peserta program bergengsi ini. Acara Bootcamp Intensif Bersama 19 tim terpilih lainnya, kami telah menuntaskan bootcamp intensif selama lima hari di kantor Google Indonesia di Jakarta. Selama bootcamp, kami mengeksplorasi berbagai potensi adopsi teknologi AI. Salah satu hasilnya, yaitu fitur AI untuk pembacaan faktur otomatis, telah kami implementasikan dan siap dirilis minggu depan! Mengenai proyek AI kami berikutnya, kami belum bisa berbagi detail lebih lanjut. Namun, satu hal yang pasti: kami berkomitmen penuh untuk menghadirkan fitur-fitur AI yang akan sangat menyederhanakan operasional kamu sebagai pengelola apotek. Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Google Indonesia serta KomDigi atas penyelenggaraan acara Accelerator AI ini, serta kepada tim engineer dan mentor yang telah berbagi ilmu. Tak lupa, kami juga berterima kasih kepada seluruh pengelola apotek pengguna Farmacare atas kepercayaan dan kesempatan yang diberikan kepada kami untuk terus berkarya dan berinovasi. Semoga bersama, kita dapat menyaksikan apotek dan sektor farmasi Indonesia terus berkembang, memberikan layanan terbaik bagi seluruh lapisan masyarakat.
Permodalan Obat di Apotek
4 Desember 2023
Pengadaan obat di apotek membutuhkan modal yang tidak sedikit. Farmacare punya solusi untuk tantangan tersebut. Temukan di sini!
Pengadaan Obat di Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 30 November 2023
Tingkat efektivitas pengadaan obat di apotek bisa diukur menggunakan beberapa tolak ukur yang bisa kamu temukan di sini! Simak, yuk!
Mitos atau Fakta Penggunaan Obat
oleh Farmacare CX 27 November 2023
Selamat Hari Kesehatan Nasional. Yuk, maksimalkan edukasi ke masyarakat dengan meluruskan mitos atau fakta penggunaan obat berikut!
Pengadaan Barang di Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 23 November 2023
Bagaimana kamu tahu kalau pengadaan barang di apotek sukses? Berikut tolak ukur yang bisa diperhatikan. Simak, yuk!
Pengadaan Barang di Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 20 November 2023
Bagaimana kamu tahu kalau pengadaan barang di apotek sukses? Berikut tolak ukur yang bisa diperhatikan. Simak, yuk!
Bisnis Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 16 November 2023
Overstock, understock, dan deadstock sebaiknya bisa diminimalisir agar bisnis apotek tetap sehat. Yuk, cari tau tentang jenis status stok tersebut di sini!
Golongan Obat
13 November 2023
Penanganan golongan obat keras harus diperhatikan agar kualitasnya terjamin dan tak berpotensi disalahgunakan. Yuk, simak tips-nya di sini!
Obat Kedaluwarsa di Apotek
31 Oktober 2023
Obat kedaluwarsa di apotek wajib dihindari karena sangat berbahaya bila sampai ke tangan konsumen. Apa bahayanya dan gimana tips pencegahannya? Simak di sini!
Postingan Lainnya