Untung atau Buntung? Ini Dia Tren Penjualan Online Obat Herbal

Nov 17, 2022

Memasuki era digital, pemanfaatan internet oleh masyarakat semakin masif. Menurut laporan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), penetrasi internet di Indonesia sudah mencapai 77,02% pada periode 2021 - 2022. Termasuk pengguna media sosial di Indonesia, dilansir dari wearesocial.com sudah mencapai 4,6 juta orang pada Januari 2022. Media sosial yang paling banyak diakses oleh orang Indonesia adalah Whatsapp, lalu Instagram, Facebook, dan Tiktok. 


Tak heran bila saat ini penjualan produk obat termasuk obat herbal banyak dilakukan secara
online. Tapi sebenarnya bagaimana, sih, tren penjualan online dari obat herbal? Apa iya, omzet penjualan bisa cuan? Berikut Farmacare punya penjabaran di bawah dan webinar yang bisa Anda akses di sini. Simak, yuk!


Pemasaran obat herbal di media sosial

Penggunaan media sosial untuk memasarkan obat herbal masih dinilai efektif karena angka penggunanya yang terbilang tinggi. Seperti Instagram, demografi penggunanya adalah mereka yang berusia 25 - 34 tahun. Sangat cocok untuk membangun brand awareness dengan cara yang kreatif. Selain itu, Anda bisa membangun engagement di Instagram, misal dengan memanfaatkan ads location targeting, yang mana Anda bisa memilih target audiens dari lokasi yang spesifik (contoh: berjarak 2 - 5 meter dari apotek). 


Selain Instagram, Anda juga bisa menggunakan TikTok untuk membuat
viral digital campaigns sebagai cara memasarkan produk obat herbal di media sosial dengan lebih cepat. TikTok juga cocok untuk menjangkau audiens muda yang range usianya 16 - 24 tahun. Anda juga bisa bekerja sama dengan micro influencer (yang punya pengikut/followers antara 1.000 - 100.000) di TikTok untuk me-review produk obat herbal yang dijual apotek Anda. Sesuaikan persona target audiens produk herbal, dengan micro influencer yang ingin diajak kerja sama. Juga perhatikan engagement rate yang dimiliki masing-masing micro influencer, beserta lokasinya (sesuaikan dengan lokasi target audiens Anda). 


Strategi marketing menggunakan influencer

Selain micro influencer, Anda juga bisa bekerja sama dengan influencer/public figure (punya pengikut di atas 100.000) – yang punya power untuk mempengaruhi target audiens Anda. Dengan strategi influencer marketing, setidaknya Anda bisa mendapat engagement audiens minimal 1% - 2% dari jumlah followers yang dimiliki influencer tersebut. Pastikan target audiens dari obat herbal yang dipromosikan, related dengan influencer yang digunakan.


Setiap
influencer biasanya membangun reputasi/image sesuai personalitinya, sehingga punya expertise masing-masing. Misal, Nagita Slavina yang concern pada konten keluarga, cocok untuk meng-endorse produk obat herbal anak-anak/keluarga. Contoh lain adalah Dr. Reisa, yang concern membagi konten-konten kesehatan sehingga cocok untuk endorsement produk obat herbal jenis multivitamin atau obat untuk penyakit yang lebih spesifik. 


Kenapa strategi
influencer marketing efektif? Ya, karena 33% audiens yang rata-rata adalah generasi Y dan Z lebih percaya pada ulasan, yang membantu mereka memutuskan pembelian. Serta, ada 40% pengguna marketplace – selalu mencari ulasan produk dari influencer di sosial media lebih dulu, sebelum membeli. Sebanyak 71% influencers juga percaya bahwa ulasan yang jujur dan otentik, akan bantu meningkatkan engagement dan interaksi konsumen. 


Pemasaran melalui media sosial juga bisa diukur efektivitasnya. Misal dengan melihat
insight Instagram, yang di dalamnya terdapat informasi engagement rate – melihat interaksi audiens dari aktivitas like, comment, share; serta berapa kali profil Anda dikunjungi dan tautan situs web di deskripsi akun diklik. Selain itu, Anda juga bisa melihat tingkat followers growth – apakah ada kenaikan atau tidak, mendapat informasi tentang demografi pengikut Anda, serta konten yang paling mereka minati.


Tren penjualan online obat herbal di marketplace/e-commerce

Saat ini di marketplace, juga sudah banyak kita temukan produk obat herbal. Alasan konsumen memilih membeli obat herbal secara online (di marketplace), yaitu:

  • Lebih simpel, mungkin di daerah rumahnya jarang ada apotek/tidak bisa keluar rumah.
  • Harganya lebih terjangkau.
  • Terdapat layanan gratis ongkir.
  • Ada ulasan pelanggan yang positif. 


Pandemi di tahun 2020, membuat masyarakat seakan diminta untuk beradaptasi dengan digital (belanja
online). Mereka meminimalisir aktivitas keluar rumah, dan membeli beragam kebutuhan secara online, termasuk obat-obatan. Fenomena inilah yang membuat permintaan obat (healthcare) di marketplace menjadi tinggi, tak ketinggalan obat herbal. Tahun 2022, permintaan obat herbal di pasar global naik 6,01% dan pasar Asia berkontribusi sebanyak 42%.


Menurut Agusta, Brand Manager Promag, proyeksi nilai pasar digital (baik itu
e-tailing jual beli melalui marketplace Tokopedia, Shopee, Lazada, dll. – maupun social commerce jual beli melalui sosial media Instagram, TikTop Shop, WhatsApp, dll.) Indonesia pada tahun 2022 naik sebanyak 8 kali lipat dari tahun 2017 ke angka Rp910 triliun. 


Dari berbagai
channel online tersebut, platform yang berada di ranking pertama dengan pengunjung bulanan tertinggi pada Q1 2022 adalah Tokopedia. Agusta menambahkan bahwa produk Promag Herbal berhasil menjadi produk yang paling banyak dicari konsumen (posisi pertama) dalam kategori Kalbe Consumer Health, dan official store yang ada di Tokopedia – berkontribusi paling besar pada penjualan mereka. Ini menunjukkan tingginya animo masyarakat terhadap produk obat herbal yang ada di Indonesia.


Trik berjualan obat herbal di marketplace

Belajar dari strategi penjualan produk Promag Herbal di marketplace, ada beberapa trik yang bisa dilakukan, seperti:

  1. Keyword Ads → iklan berbasis kata kunci yang berkaitan dengan produk yang ingin Anda tingkatkan visibilitas/penjualannya. Misal, Promag Herbal menggunakan kata kunci promag herbal, obat sakit maag, obat maag, atau bahkan memakai nama/brand obat kompetitor. Sehingga, saat pengguna mencari dengan kata kunci tersebut, official store Kalbe Consumer Health yang akan muncul paling atas.
  2. Campaign Program → mengikuti campaign promo yang diadakan marketplace, misal flash sale, murah lebay, 12.12 Harbolnas, dan sebagainya.
  3. Broadcast Push Notification → sistem marketplace akan memberi tahu pengguna (memberi notifikasi) ketika toko online Anda sedang mengadakan campaign atau promo tertentu, beserta tautan langsung ke daftar produk.
  4. Live Stream → ulasan produk melalui marketplace juga sekarang banyak dipilih untuk meningkatkan engagement dan meyakinkan pengguna untuk membeli produk Anda.
  5. Brand Collaboration & Exciting Bundling → berkolaborasi dengan produk/brand lain yang punya kesamaan menggunakan metode bundling. Misal, Anda menjual obat batuk herbal yang ada kandungan lemongrass, bisa di-bundling dengan produk hand sanitizer aroma lemongrass. Atau, dengan metode package – misal "paket obat anti meriang" yang di dalamnya terdapat paracetamol, Tolak Angin, OB Herbal, dan Stimuno Forte, serta dipasang dengan harga coret agar memberi kesan lebih murah. 


Tidak ada salahnya memanfaatkan
channel online untuk berjualan karena ternyata juga bisa menghasilkan cuan. Cuss praktikkan, biar obat herbal makin laris-manis. Untuk urusan operasional apotek, serahkan saja ke Farmacare. Software apotek seperti Farmacare, buat apotek siap dibuat ramai. Manfaatkan Uji Coba Gratis dengan mendaftar di sini sekarang! 



Referensi:

Reza Pahlevi. 10 Juni 2022. APJII: Penetrasi Internet Indonesia Capai 77,02% pada 2022. Databoks.katadata.co.id: https://bit.ly/3zgywgY

We are social. 26 Januari 2022. Digital 2022: Another Year of Bumper Growth. Wearesocial.com: https://bit.ly/3TFt5QQ

Farmacare ID. 16 September 2022. Webinar Transformasi Digital Penjualan Herbal. Youtube.com: https://bit.ly/3TVvYg7 


Permodalan Obat di Apotek
04 Dec, 2023
Pengadaan obat di apotek membutuhkan modal yang tidak sedikit. Farmacare punya solusi untuk tantangan tersebut. Temukan di sini!
Pengadaan Obat di Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 30 Nov, 2023
Tingkat efektivitas pengadaan obat di apotek bisa diukur menggunakan beberapa tolak ukur yang bisa kamu temukan di sini! Simak, yuk!
Mitos atau Fakta Penggunaan Obat
oleh Farmacare CX 27 Nov, 2023
Selamat Hari Kesehatan Nasional. Yuk, maksimalkan edukasi ke masyarakat dengan meluruskan mitos atau fakta penggunaan obat berikut!
Pengadaan Barang di Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 23 Nov, 2023
Bagaimana kamu tahu kalau pengadaan barang di apotek sukses? Berikut tolak ukur yang bisa diperhatikan. Simak, yuk!
Pengadaan Barang di Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 20 Nov, 2023
Bagaimana kamu tahu kalau pengadaan barang di apotek sukses? Berikut tolak ukur yang bisa diperhatikan. Simak, yuk!
Bisnis Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 16 Nov, 2023
Overstock, understock, dan deadstock sebaiknya bisa diminimalisir agar bisnis apotek tetap sehat. Yuk, cari tau tentang jenis status stok tersebut di sini!
Golongan Obat
13 Nov, 2023
Penanganan golongan obat keras harus diperhatikan agar kualitasnya terjamin dan tak berpotensi disalahgunakan. Yuk, simak tips-nya di sini!
Obat Kedaluwarsa di Apotek
31 Oct, 2023
Obat kedaluwarsa di apotek wajib dihindari karena sangat berbahaya bila sampai ke tangan konsumen. Apa bahayanya dan gimana tips pencegahannya? Simak di sini!
Harga Jual Obat
27 Oct, 2023
Ada beberapa unsur yang mempengaruhi harga jual obat di apotek. Kira-kira apa saja? Yuk, cari tahu di sini beserta cara menghitungnya!
Postingan Lainnya
Share by: