4 Trik Jitu Tingkatkan Omzet Apotek Biar Makin Cuan

Okt 27, 2022

Tren menunjukkan prospek bisnis apotek punya masa depan yang baik. Sumber Statista 2021 menyebut, konsumsi obat per kapita di Indonesia diprediksi naik setidaknya 11% per tahun, dan masyarakat cenderung memilih pergi ke apotek saat sakit ketimbang pergi ke dokter yang biayanya lebih besar. Ini alasan mengapa, bisnis apotek punya potensi untuk terus berkembang. Anda yang sedang menggeluti dunia ini dan merasa belum memperoleh omzet maksimal, berikut Farmacare punya trik jitu dalam E-Book: 5 Pilar Maksimalkan Bisnis Apotek yang bisa Anda coba praktikkan. Simak ringkasannya di bawah, ya!


Cari tahu skor/nilai pengelolaan bisnis apotek Anda

Coba nilai pengelolaan apotek Anda sesuai yang terjadi di lapangan, menggunakan scoring berikut: 


Skor 0 Skor 1 Skor 2
Pencatatan Tidak ada/manual Ada, tapi tidak real time Real time & terpantau
Laba/Rugi Tidak tahu Tahunya telat Terpantau dan >20%
Pembelian Tidak tahu Sering nombok pakai uang pribadi Bisa memutar dari pendapatan
Nilai Stok dan Perputaran Stok Tidak tahu Nilai stok > omzet, ada stok mati dan ED Nilai stok < omzet, perputaran stok lancar
Karyawan TIdak terpantau Sering salah data Terpantau dan akurat


Setelah itu, akumulasikan skor di akhir untuk mendapatkan penilaiannya.


Skor 0 - 4
masuk kategori buruk, yang artinya bisnis apotek Anda seolah-olah berjalan dengan baik, namun sebenarnya ada celah kerugian yang tidak diketahui. Anda bisa menelisik kembali laporan keuangan bisnis, dan melihat apakah omzet/profit yang ditargetkan selama ini sudah pernah tercapai. Jika masih struggling, coba evaluasi lagi cara kerja bisnis apotek Anda. 


Skor 5 - 8
masuk kategori kurang, yang artinya meski Anda sudah tahu apa saja yang harus dilakukan untuk mengembangkan bisnis apotek, namun cara yang digunakan belum maksimal. Masih ada potensi untuk mendorong kinerja bisnis apotekmu lebih optimal.


Skor 9 - 10
masuk kategori baik, yang artinya performa bisnis apotek sudah baik dan selalu terpantau. Sehingga Anda lebih mudah mendeteksi bila terjadi kerugian, dan dapat segera mengatasinya. 


Minimalisir potensi kerugian bisnis apotek

Sebenarnya, potensi kerugian bisnis apotek bisa berasal dari mana saja, sih

  1. Barang hilang, expired, atau dead stock
  2. Stok kosong dan menolak pelanggan
  3. Margin produk terlalu kecil karena salah set harga jual
  4. Terpaksa harus tutup apotek saat stock opname
  5. Faktor kecurangan karyawan


Nah, sayangnya – potensi kerugian di atas sering tak disadari oleh pemilik apotek. Kenapa? Ya, karena tidak terdeteksi dari awal sehingga jalannya apotek dianggap baik-baik saja. Padahal bisnis apotek hanya berjalan di tempat (tidak berkembang), atau bahkan merugi. 


Karena itu, Anda perlu tahu secara pasti seluruh data apotek – termasuk stok barang, pengadaan barang, harga jual barang, omzet penjualan, sampai kinerja SDM setiap harinya. Setelah itu, lakukan
monitoring dan evaluasi secara berkala. Misal, lakukan stock count 2 - 3 kali seminggu dan stock opname 1 - 2 kali sebulan. Semakin sering Anda melakukan evaluasi, data yang diperoleh jadi semakin akurat. Evaluasi juga dilakukan untuk mengetahui area mana yang bermasalah, sehingga Anda dapat segera memperbaikinya. 


Pacu laju penjualan

Tinggi-rendahnya penjualan memang sangat mempengaruhi omzet bisnis. Tapi, bagaimana cara meningkatkan penjualan bisnis apotek?


Pertama
, Anda wajib menetapkan target penjualan (harian/bulanan) yang jelas, membuat catatan penjualan yang terstruktur,  dan secara berkala melakukan evaluasi serta memonitor pencapaian. Training pegawai untuk melakukan up-sell dan cross-sell. Juga pastikan pegawai komunikatif dalam melayani pelanggan, tepat memberi alternatif pilihan ke pelanggan, dan tidak enggan membantu pelanggan mencari solusi dari masalah yang mereka hadapi. 


Kedua
, pastikan ketersediaan barang memadai – terutama yang paling banyak dicari pelanggan harus selalu tersedia. Ketika pelanggan mencari barang yang stoknya kosong, segera catat di defekta untuk acuan pengadaan. 


Ketiga
, maksimalkan tata letak barang agar meningkatkan keinginan pelanggan untuk membeli. Misal, letakkan barang kebutuhan sehari-hari di dekat kasir, seperti tisu, masker, vitamin, hand sanitizer, plester luka, minyak kayu putih, dan lainnya. 


Keempat
, sediakan fasilitas pembelian secara online dan delivery. Ini bisa dilakukan dengan menyebarkan informasi bahwa apotek bisa melakukan delivery dengan pemesanan melalui WA ke masyarakat sekitar. Atau, gunakan platform online yang sudah ada, seperti Halodoc, GoApotik, atau marketplace. Baca E-Book: Apotek Berjualan Online sebagai panduan.


Kelima
, bekerja sama dengan dokter/instansi untuk meningkatkan referensi. Buat skema bagi hasil atau bonus untuk meningkatkan potensi pemberian referensi ke apotek Anda.


Keenam,
tetapkan strategi harga jual yang bersaing. Misal, obat bebas/fast moving hanya dinaikkan 10%, obat swamedika 10% - 20%, dan obat resep 25%. Jangan lupa untuk selalu memonitor perubahan harga pokok dari supplier agar target omzet selalu sesuai. Ketika ada perubahan harga pokok, sesuaikan lagi harga jual barang – terutama bila ada margin yang di bawah 10%. Selalu cek selisih kas harian dan tegur pegawai bila selisihnya terlalu besar. 


Ketujuh
, tetapkan margin keuntungan sekitar 20% - 25%, agar harga jual tetap bersaing. Setelah dikurangi biaya operasional – masih ada laba bersih yang bisa diperoleh. Jika Anda menetapkan margin di atas 35%, ditakutkan harga jual menjadi tidak kompetitif, membuat apotek terkesan mahal, dan sepi pembeli. 


Maksimalkan perputaran stok barang

Ini dimulai dari pengadaan barang yang efektif. Karenanya dibutuhkan sebuah perencanaan yang berpatok pada defekta (daftar barang yang perlu dipesan). Defekta menjadi akurat bila pencatatan keluar-masuknya barang dilakukan dengan benar dan minim selisih stok. Dengan begitu, Anda bisa melakukan order barang yang benar-benar mau habis (sudah mencapai stok minimal) untuk menghindari stok kosong, dan tidak memesan barang yang stoknya masih banyak karena berpotensi menjadi dead stock


Pencatatan stok sangat penting bagi bisnis apotek, mengingat jumlah barang yang dijual apotek bisa mencapai 2.000 - 7.000 produk. Agar pencatatan stok menjadi akurat, evaluasi juga harus dilakukan secara berkala untuk meminimalisir selisih stok. Disarankan selisih stok antara pencatatan dan stok fisik kurang dari 2% nilai inventori, bila tak ingin
boncos.


Dari pencatatan stok, Anda bisa menarik data barang-barang yang punya kontribusi besar terhadap penjualan (analisis pareto), dan barang yang paling banyak dicari (stoknya harus memadai). Sehingga bisa diprioritaskan saat pengadaan barang. Selain itu, pencatatan stok yang akurat bantu Anda mengetahui secara pasti barang yang mau ED untuk diretur ke PBF, atau bisa dijual lebih dulu. 


Setelah perencanaan pengadaan melalui defekta selesai, lakukan pembelian yang tidak melebihi pendapatan. Usahakan pembelian tidak boleh lebih dari 80% omzet penjualan. Agar masih ada kas tersisa untuk biaya operasional dan laba bersih. Cari PBF/
supplier yang bisa memberi harga terbaik. Jangan lupa untuk mempertimbangkan juga lead time saat melakukan order/pengadaan. Jika pengadaan dilakukan dengan efektif, perputaran stok barang juga menjadi lebih maksimal. Modal yang tertumpuk di stok dapat diminimalisir. 


Nah, urusan pengelolaan bisnis apotek bisa lebih mudah dengan bantuan software apotek seperti
Farmacare. Buktikan dengan mendaftar Uji Coba Gratis di sini sekarang!



Referensi:

Farmacare. E-Book: 5 Pilar untuk Maksimalkan Bisnis Apotek. Farmacare.id: https://www.farmacare.id/ebook 

Permodalan Obat di Apotek
04 Dec, 2023
Pengadaan obat di apotek membutuhkan modal yang tidak sedikit. Farmacare punya solusi untuk tantangan tersebut. Temukan di sini!
Pengadaan Obat di Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 30 Nov, 2023
Tingkat efektivitas pengadaan obat di apotek bisa diukur menggunakan beberapa tolak ukur yang bisa kamu temukan di sini! Simak, yuk!
Mitos atau Fakta Penggunaan Obat
oleh Farmacare CX 27 Nov, 2023
Selamat Hari Kesehatan Nasional. Yuk, maksimalkan edukasi ke masyarakat dengan meluruskan mitos atau fakta penggunaan obat berikut!
Pengadaan Barang di Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 23 Nov, 2023
Bagaimana kamu tahu kalau pengadaan barang di apotek sukses? Berikut tolak ukur yang bisa diperhatikan. Simak, yuk!
Pengadaan Barang di Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 20 Nov, 2023
Bagaimana kamu tahu kalau pengadaan barang di apotek sukses? Berikut tolak ukur yang bisa diperhatikan. Simak, yuk!
Bisnis Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 16 Nov, 2023
Overstock, understock, dan deadstock sebaiknya bisa diminimalisir agar bisnis apotek tetap sehat. Yuk, cari tau tentang jenis status stok tersebut di sini!
Golongan Obat
13 Nov, 2023
Penanganan golongan obat keras harus diperhatikan agar kualitasnya terjamin dan tak berpotensi disalahgunakan. Yuk, simak tips-nya di sini!
Obat Kedaluwarsa di Apotek
31 Oct, 2023
Obat kedaluwarsa di apotek wajib dihindari karena sangat berbahaya bila sampai ke tangan konsumen. Apa bahayanya dan gimana tips pencegahannya? Simak di sini!
Harga Jual Obat
27 Oct, 2023
Ada beberapa unsur yang mempengaruhi harga jual obat di apotek. Kira-kira apa saja? Yuk, cari tahu di sini beserta cara menghitungnya!
Postingan Lainnya
Share by: