Wajib bagi Apoteker! Beri Edukasi Penggunaan Obat di Bulan Puasa

Apr 11, 2023

Masyarakat perlu mendapat edukasi penggunaan obat di bulan puasa agar tidak mengganggu hasil terapi yang sedang dijalani. Tidak makan dan minum selama kurang lebih 14 jam, membuat pasien mau tidak mau hanya bisa meminum obat mereka saat berbuka puasa hingga waktu sahur. 


Kadang muncul persepsi di tengah masyarakat, jadwal minum obat yang berubah membuat efektifitas obat bakal menurun. Nah, agar persepsi ini tidak dibiarkan keliru, kamu sebagai apoteker/pegawai apotek wajib memberi edukasi penggunaan obat yang tepat saat pasien sedang berpuasa. Terlebih untuk dosis obat yang harus diminum 3 - 4 kali sehari. 


Cara minum obat saat puasa

Apakah boleh minum obat saat puasa? Tentu boleh. Namun, ada aturan yang perlu diketahui pasien/pelanggan. Kamu sebagai frontliner fasilitas kefarmasian, wajib memberi edukasi penggunaan obat saat puasa. Sesimpel informasi untuk mengonsumsi obat 30 menit sebelum/sesudah makan berat saat buka atau sahur. 


Baca juga:
Pelanggan Masih Suka Bingung Cara Penggunaan Obat? Edukasi dengan Ini!


Cara minum obat saat puasa selengkapnya, ada di ulasan berikut: 



Cara minum obat 1 - 2 kali sehari di bulan puasa

Obat yang diminum 1 kali sehari, dapat diminum saat sahur/berbuka puasa, atau sesuai anjuran dokter dan apoteker. Lalu obat yang diminum 2 kali sehari, dapat diminum saat sahur dan ketika berbuka puasa. 


Ada banyak obat penyakit kronis yang sudah diformulasi untuk pemakaian 1 kali sehari, seperti:

  • Obat antihipertensi Lisinopril, disarankan untuk meminum obat ini saat makan sahur. Kenapa? Ya, agar obat tersebut dapat mengendalikan tekanan darah pasien selama berpuasa dan beraktivitas di siang hari. 
  • Obat antidiabetes → Glimepirid, glibenclamide atau glipizide, sebaiknya diminum saat berbuka puasa untuk mengontrol kadar gula dalam darah.
  • Obat maag Omeprazol, lansoprazol, esomeprazol, sebaiknya diminum saat malam hari sebelum tidur.         
  • Obat penurun kolesterol simvastatin, atrovastatin atau rosuvastatin, yang paling baik diminum pada pukul 19.00 - 21.00 atau saat menjelang tidur malam karena dapat memberikan efek lebih baik.   


Cara minum obat 3 kali sehari di bulan puasa

Saat hari biasa, obat yang diminum 3 kali sehari dapat diminum setiap 8 atau 6 jam sekali. Namun, ini tidak memungkinkan saat pasien sedang berpuasa. Solusinya bisa diganti dengan sediaan obat lain yang memiliki khasiat sama, namun bekerja lebih panjang. 


Konsultasikan lebih dulu dengan dokter, apakah ada alternatif obat sejenis yang bisa diminum hanya 1 - 2 kali sehari di bulan puasa. Jika tidak bisa diganti, maka perlu edukasi penggunaan obat ke pasien dengan meminta mereka untuk minum obat 3 kali sehari pada pukul 18.00, 23.00, dan 04.00.   


Cara minum obat 4 kali sehari di bulan puasa

Jadwal minum obat 4 kali sehari biasanya diminum dengan interval 6 jam sekali saat tidak berpuasa. Namun, ada perubahan yang perlu kamu edukasi ke pasien penerima obat. Obat yang diminum 4 kali sehari pada saat puasa, dapat diminum dengan interval waktu 4 jam sekali mulai dari waktu berbuka sampai sahur. Yaitu dengan pembagian pukul 04.00, 18.00, 22.00, dan 01.00. 


Apabila ada obat yang harus diminum pasien malam hari antara pukul 22.00 - 01.00 (sesudah makan besar), maka anjurkan mereka untuk dapat mengisi perut dulu sebelum minum obat dengan cemilan seperti roti, biskuit, dan lainnya.


Pasien/pelanggan juga perlu mengetahui bahwa tidak semua penggunaan obat saat sedang puasa dapat membatalkan. Sepanjang tidak diminum melalui mulut dan masuk ke saluran cerna. Obat apa saja yang tidak membatalkan puasa?


Obat yang tidak membatalkan puasa

Ini dia beberapa jenis obat yang tidak membatalkan puasa untuk dapat diedukasi ke pasien/pelanggan. Simak ulasan Farmacare berikut, yuk! 


Baca juga:
Saat Pelanggan Beli Obat di Apotek, Beri Edukasi Ini di 1 Menit Pertama


Obat yang diserap melalui kulit

Obat yang diserap melalui kulit tidak membatalkan puasa. Ini karena obat tersebut tidak perlu ditelan, tidak melalui saluran cerna, dan hanya berada di atas kulit. Contoh obat yang diserap melalui kulit yaitu krim, salep, gel, dan plester. 


Obat yang diselipkan di bawah lidah

Obat yang diselipkan di bawah lidah juga tidak membatalkan puasa. Kenapa? Ya, meskipun dimasukkan melalui mulut, tapi obat ini tidak sampai ditelan. Cara kerjanya obat ini diserap oleh tubuh melalui pembuluh darah yang terletak di bawah lidah. Contoh: nitrogliserin. 


Obat suntik, tetes, dan kumur

Obat lain yang juga tidak perlu ditelan dan melalui saluran cerna adalah jenis obat tetes (mata, hidung, telinga) dan obat kumur. Sedangkan jenis obat suntik adalah obat-obatan yang disuntikkan melalui kulit, otot, sendi, dan vena. Obat-obat tersebut tidak membatalkan puasa, kecuali ada pemberian zat makanan melalui intravena. 


Obat asma, bantuan oksigen, dan suppositoria

Obat asma disebut Kemenkes RI masuk dalam daftar obat yang tidak membatalkan puasa. Namun, khusus untuk obat asma berbentuk inhaler. Pemberian gas oksigen dan obat jenis suppositoria juga disepakati tidak membatalkan puasa. Itu artinya, pasien yang membutuhkan perawatan tersebut tetap dapat berpuasa.


Itu tadi edukasi penggunaan obat di bulan puasa yang perlu kamu sampaikan kepada pasien/pelanggan. Dengan begitu, mereka tidak keliru saat mengonsumsi obat dan obat dapat berkhasiat maksimal. Juga secara otomatis bisa meningkatkan
trust pasien/pelanggan.




Referensi:

Anton Purnomo (Dokter Spesialis Penyakit Dalam). 2 April 2023. Bingung Minum Obat saat Berpuasa? Yuk Simak Caranya. Riaupos.jawapos.com: https://bit.ly/3Uepmeq

UPK Kemenkes. Penggunaan Obat Pada Saat Puasa. Upk.kemkes.go.id: https://bit.ly/3GiV5Fq 

     


Permodalan Obat di Apotek
04 Dec, 2023
Pengadaan obat di apotek membutuhkan modal yang tidak sedikit. Farmacare punya solusi untuk tantangan tersebut. Temukan di sini!
Pengadaan Obat di Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 30 Nov, 2023
Tingkat efektivitas pengadaan obat di apotek bisa diukur menggunakan beberapa tolak ukur yang bisa kamu temukan di sini! Simak, yuk!
Mitos atau Fakta Penggunaan Obat
oleh Farmacare CX 27 Nov, 2023
Selamat Hari Kesehatan Nasional. Yuk, maksimalkan edukasi ke masyarakat dengan meluruskan mitos atau fakta penggunaan obat berikut!
Pengadaan Barang di Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 23 Nov, 2023
Bagaimana kamu tahu kalau pengadaan barang di apotek sukses? Berikut tolak ukur yang bisa diperhatikan. Simak, yuk!
Pengadaan Barang di Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 20 Nov, 2023
Bagaimana kamu tahu kalau pengadaan barang di apotek sukses? Berikut tolak ukur yang bisa diperhatikan. Simak, yuk!
Bisnis Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 16 Nov, 2023
Overstock, understock, dan deadstock sebaiknya bisa diminimalisir agar bisnis apotek tetap sehat. Yuk, cari tau tentang jenis status stok tersebut di sini!
Golongan Obat
13 Nov, 2023
Penanganan golongan obat keras harus diperhatikan agar kualitasnya terjamin dan tak berpotensi disalahgunakan. Yuk, simak tips-nya di sini!
Obat Kedaluwarsa di Apotek
31 Oct, 2023
Obat kedaluwarsa di apotek wajib dihindari karena sangat berbahaya bila sampai ke tangan konsumen. Apa bahayanya dan gimana tips pencegahannya? Simak di sini!
Harga Jual Obat
27 Oct, 2023
Ada beberapa unsur yang mempengaruhi harga jual obat di apotek. Kira-kira apa saja? Yuk, cari tahu di sini beserta cara menghitungnya!
Postingan Lainnya
Share by: