Pelanggan Masih Suka Bingung Cara Penggunaan Obat? Edukasi dengan Ini!

Feb 09, 2023

Cara penggunaan obat memang nggak sembarangan, lho. Ada aturan yang harus diperhatikan, dan kamu sebagai apoteker/pegawai apotek punya kewajiban mengedukasi pasien/pelanggan seputar penggunaan obat. Karena kalau bukan kamu, siapa lagi? 


Sudah jelas kalau kamu harus merekomendasikan obat yang benar-benar sesuai dengan gejala penyakit pasien. Selain itu, juga perlu memastikan bahwa tidak ada interaksi berlawanan antara satu obat yang dikonsumsi, dengan obat lainnya. Tapi, bila cara penggunaan obatnya juga salah, khasiat obat
nggak akan efektif. Pasien bisa mengira rekomendasi yang kamu berikan tidak tepat, dan malah membuat mereka sembarangan menambah dosis obat. Bahaya, kan? Yuk, coba simak dulu ulasan Farmacare seputar cara mengedukasi pasien/pelanggan tentang penggunaan obat yang tepat berikut! 


Cara penggunaan obat in general

Pada dasarnya, penggunaan obat tidak boleh dilakukan secara terus-menerus. Jika memang sudah sembuh, penggunaan obat harus dihentikan. Kecuali harus dihabiskan sesuai resep dokter. Bila obat yang dikonsumsi pasien menimbulkan reaksi negatif (misal alergi), minta mereka untuk menghentikan penggunaan obat dan segera beritahu apoteker yang memberi rekomendasi obat. Juga tidak disarankan memakai/mengonsumsi obat milik orang lain meski gejalanya sama. Ingatkan pasien untuk meminum obat tidak hanya tepat dosis, namun juga tepat waktu – agar efek obat semakin efektif.


Selain itu, pegawai apotek harus aktif bertanya agar pasien dengan kondisi khusus (misal hamil/menyusui) memperoleh edukasi dosis obat yang benar-benar sesuai. Terlebih lagi untuk pasien bayi/balita. Mereka harus meminum obat benar-benar sesuai dosis. Caranya dengan meminta orang tua mereka menggunakan sendok obat yang sudah tersedia di dalam kemasan saja (jangan gunakan sendok rumah tangga), agar dosisnya tidak keliru.   


Penggunaan obat tetes telinga

Pertama-tama hal yang perlu disampaikan adalah menjaga ujung alat tetes, tetap steril. Kedua, cuci tangan sebelum menggunakan obat tetes telinga. Ketiga, bersihkan bagian luar telinga dengan cotton bud. Yang penting, saat meneteskan obat ke telinga, usahakan ujung alat tetes tidak sampai menyentuh telinga pasien. Caranya gimana? Ini yang banyak pasien belum paham, kamu bisa mencontohkannya langsung dengan gerakan. 


  1. Pasien harus berbaring miring dengan posisi telinga yang akan ditetesi obat menghadap ke atas.
  2. Agar mudah untuk ditetesi, buat posisi lubang telinga lurus dengan menarik daun telinga ke atas dan ke belakang (untuk dewasa), atau menarik daun telinga ke bawah dan ke belakang (untuk anak-anak). 
  3. Kemudian teteskan obat dan biarkan selama 5 menit.   
  4. Setelah selesai, bersihkan ujung alat tetes dengan tisu bersih.


Penggunaan obat semprot hidung

Cara penggunaan obat semprot ini dilakukan satu per satu lubang hidung. Pertama, kamu harus pastikan pasien telah membersihkan hidung sebelum penggunaan obat semprot. Bersihkan hidung bisa menggunakan air, seperti saat orang berwudhu. Dengan lubang hidung yang bersih, memaksimalkan cairan obat masuk ke hidung. Kedua, mendongakkan kepala saat posisi duduk dan semprotkan obat ke lubang hidung sambil perlahan tarik nafas, berbarengan dengan waktu penyemprotan obat. 


Ketiga, tempatkan kepala di antara dua paha – tunggu selama kira-kira 2 menit. Lakukan tahapan yang sama untuk lubang hidung satunya. Gunakan tangan kiri untuk menyemprotkan obat ke lubang hidung kanan, dan sebaliknya. Langkah terakhir yang suka kelewatan, jangan lupa memberitahu pasien untuk mencuci ujung botol penyemprot dengan air hangat. Tapi, jangan sampai air masuk ke dalam botol, kemudian keringkan dengan tisu bersih. Hal yang juga perlu diperhatikan pasien adalah bila obat baru pertama kali digunakan atau sudah lama tidak digunakan, semprotkan dulu obat ke udara bebas untuk memastikan obat berfungsi dengan baik. 


Penggunaan obat tetes mata

Pastikan pasien mencuci tangan dulu sebelum menggunakan obat tetes mata. Ujung obat tetes harus tetap steril agar tidak menyebabkan iritasi pada mata. Lalu, bagaimana cara penggunaan obat tetes mata yang benar?


  1. Jika menggunakan lensa kontak, lepas dulu sebelum meneteskan obat.
  2. Mendongakkan kepala dan lihat ke atas.
  3. Tarik kelopak mata bawah ke arah bawah menggunakan jari sehingga membentuk cekungan. Jangan sampai keliru, ya.
  4. Teteskan obat di cekungan tadi dengan dosis yang sesuai.   
  5. Tutup mata selama 2 - 3 menit. Ingatkan pasien untuk tidak berkedip atau menggerakkan bola mata, serta gunakan satu jari untuk memberi tekanan lembut ke sudut mata agar cairan tidak mengalir.
  6. Teteskan obat di kedua mata secara bergantian.
  7. Bila akan menggunakan obat tetes dan salep mata di waktu yang sama, gunakan obat tetes dulu baru 10 menit kemudian dapat menggunakan salep mata.



Penggunaan obat salep mata

Cara penggunaan obat salep mata hampir sama dengan obat tetes mata. Yaitu dengan mendongakkan kepala dan lihat ke atas. Lalu, tarik kelopak mata bawah ke arah bawah menggunakan jari sehingga membentuk cekungan. Setelah itu, letakkan salep mata di bagian cekung tersebut dengan panjang kira-kira 1 cm. Kedipkan mata secara perlahan, lalu pejamkan mata sekitar 2 - 3 menit untuk memastikan obat salep menyebar ke seluruh mata. Pastikan juga ujung salep tidak bersentuhan dengan mata agar tetap steril. Setelah selesai, bersihkan ujung salep dengan tisu bersih dan tutup rapat kembali.


Selain poin-poin di atas, penting juga mengedukasi pasien untuk tidak berbagi penggunaan obat-obat tersebut dengan orang lain. Serta, jangan menggandakan dosis (lebih lama, lebih sering, atau lebih banyak) dari instruksi di kemasan obat, kecuali atas resep dokter. Ketika pasien punya riwayat penyakit tertentu, minta mereka untuk berkonsultasi dulu ke dokter. Dengan begitu, penggunaan obat jadi lebih terjamin kesesuaiannya.



Referensi:

Silvia Dwi Puspa Susanti. 9 Mei 2022. Cara Pakai Obat Tetes Mata, Telinga, Hidung, dan Obat Semprot Hidung. Rkzsurabaya.com: http://bit.ly/3QNvEQd

Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan. 2006. Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Bebas Terbatas: https://bit.ly/3CWpc3G

Permodalan Obat di Apotek
04 Dec, 2023
Pengadaan obat di apotek membutuhkan modal yang tidak sedikit. Farmacare punya solusi untuk tantangan tersebut. Temukan di sini!
Pengadaan Obat di Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 30 Nov, 2023
Tingkat efektivitas pengadaan obat di apotek bisa diukur menggunakan beberapa tolak ukur yang bisa kamu temukan di sini! Simak, yuk!
Mitos atau Fakta Penggunaan Obat
oleh Farmacare CX 27 Nov, 2023
Selamat Hari Kesehatan Nasional. Yuk, maksimalkan edukasi ke masyarakat dengan meluruskan mitos atau fakta penggunaan obat berikut!
Pengadaan Barang di Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 23 Nov, 2023
Bagaimana kamu tahu kalau pengadaan barang di apotek sukses? Berikut tolak ukur yang bisa diperhatikan. Simak, yuk!
Pengadaan Barang di Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 20 Nov, 2023
Bagaimana kamu tahu kalau pengadaan barang di apotek sukses? Berikut tolak ukur yang bisa diperhatikan. Simak, yuk!
Bisnis Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 16 Nov, 2023
Overstock, understock, dan deadstock sebaiknya bisa diminimalisir agar bisnis apotek tetap sehat. Yuk, cari tau tentang jenis status stok tersebut di sini!
Golongan Obat
13 Nov, 2023
Penanganan golongan obat keras harus diperhatikan agar kualitasnya terjamin dan tak berpotensi disalahgunakan. Yuk, simak tips-nya di sini!
Obat Kedaluwarsa di Apotek
31 Oct, 2023
Obat kedaluwarsa di apotek wajib dihindari karena sangat berbahaya bila sampai ke tangan konsumen. Apa bahayanya dan gimana tips pencegahannya? Simak di sini!
Harga Jual Obat
27 Oct, 2023
Ada beberapa unsur yang mempengaruhi harga jual obat di apotek. Kira-kira apa saja? Yuk, cari tahu di sini beserta cara menghitungnya!
Postingan Lainnya
Share by: