5 Manfaat Penulisan Resep Elektronik bagi Pasien dan Fasilitas Farmasi

Apr 03, 2023

Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 21 Tahun 2020 telah mensyaratkan adanya upaya perubahan tata kelola pembangunan kesehatan yang meliputi integrasi sistem informasi, penelitian, dan pengembangan kesehatan. 


Dalam hal ini, termasuk juga untuk penulisan resep diupayakan berbentuk resep elektronik agar dapat terintegrasi antara fasilitas pelayanan kesehatan (dokter) dengan fasilitas pelayanan kefarmasian (apotek).


Apa yang dimaksud dengan resep elektronik?

Resep elektronik adalah resep yang dibuat secara digital tanpa menggunakan kertas. Resep elektronik atau sering disingkat menjadi e-pres, umumnya dibuat menggunakan sistem informasi manajemen rumah sakit yang sudah terintegrasi dengan instalasi farmasi rumah sakit.


Dengan begitu, dokter dapat dengan mudah mencari nama obat melalui sistem elektronik, lengkap dengan dosis, jenis sediaan, dan merek dagang obat. Dokter jadi tak perlu mengingat semua merek dagang obat yang ada di pasar ketika meresepkan obat pasiennya. 


Dengan sistem yang terintegrasi, membuat penulisan resep elektronik jadi lebih mudah. Dokter pun dapat melihat stok obat di apotek secara
real-time. Ketika stok obat yang ingin diresepkan dokter ternyata sedang kosong/tidak cukup, dokter bisa langsung mencari substitusi obat lain melalui sistem. 


Sehingga proses penulisan resep jadi lebih cepat dan meringankan kerja pegawai apotek. Mereka tidak harus melakukan konfirmasi ulang ke dokter, ketika ada stok obat yang kosong di apotek. Resep elektronik juga cuma bisa digunakan untuk satu kali pengambilan obat dan tidak dapat diulang. 


Baca juga:
Wajib Tahu! Regulasi 2D Barcode BPOM, Buat Rantai Pasok Obat Makin Aman


Ketentuan resep obat elektronik

Resep obat bersifat rahasia, yang hanya diketahui oleh dokter, pasien, dan apoteker di apotek. Kenapa? Ya, tujuannya agar tidak terjadi penyalahgunaan resep obat, seperti penggunaan kembali resep obat yang sama, tanpa sepengetahuan dokter. Karena dapat berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat. 


Selain itu, masih ada ketentuan lain yang harus dipatuhi, seperti: 

Pihak yang bertanggung jawab atas resep

Dokter dan petugas farmasi adalah pihak yang bertanggung jawab atas penulisan resep obat untuk pasien. Setiap ada perubahan, harus dilakukan atas sepengetahuan dan persetujuan dokter yang menerbitkan resep elektronik. 


Jika ada kesalahan dalam penulisan atau pemberian obat, maka dokter dan petugas farmasi yang akan bertanggung jawab. Setelah obat yang ada di resep diterima pasien, mereka harus mengonsumsi obat tersebut sesuai informasi dari apoteker. 


Pengantaran obat resep elektronik

Daftar obat yang ada di resep elektronik juga bisa dikirim kepada pasien menggunakan jasa pengantaran, dengan ketentuan:


  1. Mampu menjamin keamanan dan mutu obat yang dikirim.
  2. Mengantar obat dalam wadah yang tertutup dan tidak tembus pandang.
  3. Mendokumentasikan serah terima obat.
  4. Apoteker penanggung jawab apotek harus menyampaikan informasi (edukasi) seputar obat kepada pasien penerima obat secara tertulis atau melalui sistem elektronik (WhatsApp). 


Manfaat penulisan resep obat elektronik

Resep elektronik sudah tidak membutuhkan kertas resep karena resep dokter akan otomatis dikirim secara online ke bagian farmasi/apotek. Ada beberapa manfaat yang bisa dirasakan pasien, dokter, dan juga apoteker di apotek dari penerapan resep elektronik. Apa saja? 


Dapat menghindari risiko kesalahan

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, penulisan resep obat elektronik yang dilakukan oleh dokter terintegrasi langsung dengan apotek. Sehingga dokter lebih mudah dan tepat dalam menentukan pilihan obat yang akan diresepkan kepada pasien.


Selain itu, juga mengurangi risiko penyalahgunaan resep manual oleh pasien, risiko kesalahan membaca resep oleh apoteker di apotek, dan risiko kesalahan penulisan resep oleh dokter. Resep elektronik dianggap sebagai inovasi yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat. 


Baca juga:
Hari Kesehatan Nasional, yuk, Apoteker Tunjukkan Aksi Nyata ke Masyarakat!


Meningkatkan efisiensi dalam peresepan

Ketika dokter bisa melakukan penulisan resep obat dengan lebih mudah, pasti akan ada efisiensi waktu dalam hal pelayanan kesehatan. Dokter tidak lagi harus menulis resep dengan tangan, pasien tidak perlu lagi mengantar resep ke bagian farmasi, dan bisa langsung mendapat antrian untuk melakukan pembayaran dan pengambilan obat – setelah selesai diperiksa dokter. Sehingga proses pelayanan kesehatan jadi lebih cepat dan menguntungkan pasien. 


Memaksimalkan keselamatan pasien

Ketika apoteker salah saat membaca tulisan tangan dokter, pasien berisiko lebih tinggi mendapat obat yang salah dan membahayakan keselamatan mereka. Juga ketika ada kesalahan penulisan resep oleh dokter, pihak apotek harus lebih dulu mengkonfirmasi hal tersebut ke dokter yang menulis resep. Sehingga prosesnya butuh waktu lebih lama. 


Namun, jika pasien berada di kondisi membutuhkan obat itu segera, kondisi tersebut bisa merugikan mereka. Oleh karena itu, resep elektronik dapat menjadi solusi permasalahan.   


Mengurangi waktu tunggu pasien

Penulisan resep elektronik yang bisa dilakukan lebih cepat, membuat waktu pasien berada di ruang periksa jadi lebih singkat. Sehingga tidak membuat pasien lain antri menunggu terlalu lama. Setelah resep elektronik ditulis oleh dokter, resep akan langsung masuk ke sistem apotek. 


Pasien yang sudah melakukan pembayaran, akan langsung disiapkan obatnya oleh apoteker di apotek. Bagi pasien yang ingin menunggu obat di rumah, juga bisa. Setelah melakukan pembayaran, pasien langsung pulang dan kembali lagi saat obat telah siap. Pasien juga bisa meminta salinan resep elektronik dan membeli obat sesuai resep di apotek lain.   


Mengurangi biaya operasional

Karena sudah tidak menggunakan kertas resep, jadi lebih ramah lingkungan (dapat mengurangi sampah), dan mengurangi biaya cetak kertas resep. Selain itu, apotek juga tidak perlu repot mengarsip kertas resep karena seluruh data resep pasien sudah tersimpan di dalam sistem. Ketika dokter/apoteker membutuhkan riwayat penggunaan obat (rekam medis) seorang pasien, tinggal mencarinya pada sistem. Sehingga aktivitas penelusuran lebih mudah dan cepat. 


Saat ini sudah ada software apotek seperti
Farmacare yang bantu mendigitalisasi operasional bisnis apotek. Mulai dari kartu stok digital yang terintegrasi dengan pencatatan transaksi jual/beli barang, perencanaan pengadaan barang yang otomatis terhitung dari histori penjualan, sampai arsip resep pasien yang tercatat dalam sistem untuk memudahkan penelusuran.       


Yuk, daftar
Uji Coba Gratis sekarang untuk dapatkan manfaat lebihnya!



Referensi:

Tim Humas RS An-Nisa. 20 Maret 2019. Informasi Seputar Resep Dokter. Rsannisa.co.id: https://bit.ly/40jKnql

Tim Farmasetika. 30 April 2020. Pandemi COVID-19, Menkes Atur Layanan Resep Elektronik di Fasilitas Kefarmasian. Farmasetika.com: https://bit.ly/3ZjzXpn

dr. Juliana Ng. 6 November 2022. E-Prescription (E-Resep) Bantu Hindari Kesalahan Baca Tulisan Tangan. Aido.id (Artikel): http://bit.ly/3YZgrhr

  


Permodalan Obat di Apotek
04 Dec, 2023
Pengadaan obat di apotek membutuhkan modal yang tidak sedikit. Farmacare punya solusi untuk tantangan tersebut. Temukan di sini!
Pengadaan Obat di Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 30 Nov, 2023
Tingkat efektivitas pengadaan obat di apotek bisa diukur menggunakan beberapa tolak ukur yang bisa kamu temukan di sini! Simak, yuk!
Mitos atau Fakta Penggunaan Obat
oleh Farmacare CX 27 Nov, 2023
Selamat Hari Kesehatan Nasional. Yuk, maksimalkan edukasi ke masyarakat dengan meluruskan mitos atau fakta penggunaan obat berikut!
Pengadaan Barang di Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 23 Nov, 2023
Bagaimana kamu tahu kalau pengadaan barang di apotek sukses? Berikut tolak ukur yang bisa diperhatikan. Simak, yuk!
Pengadaan Barang di Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 20 Nov, 2023
Bagaimana kamu tahu kalau pengadaan barang di apotek sukses? Berikut tolak ukur yang bisa diperhatikan. Simak, yuk!
Bisnis Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 16 Nov, 2023
Overstock, understock, dan deadstock sebaiknya bisa diminimalisir agar bisnis apotek tetap sehat. Yuk, cari tau tentang jenis status stok tersebut di sini!
Golongan Obat
13 Nov, 2023
Penanganan golongan obat keras harus diperhatikan agar kualitasnya terjamin dan tak berpotensi disalahgunakan. Yuk, simak tips-nya di sini!
Obat Kedaluwarsa di Apotek
31 Oct, 2023
Obat kedaluwarsa di apotek wajib dihindari karena sangat berbahaya bila sampai ke tangan konsumen. Apa bahayanya dan gimana tips pencegahannya? Simak di sini!
Harga Jual Obat
27 Oct, 2023
Ada beberapa unsur yang mempengaruhi harga jual obat di apotek. Kira-kira apa saja? Yuk, cari tahu di sini beserta cara menghitungnya!
Postingan Lainnya
Share by: