e-Was dan e-Report PBF: Panduan Lengkap Pelaporan Wajib untuk Pedagang Besar Farmasi (PBF)

Farmacare CX
18 Desember 2025

Baca artikel selengkapnya di bawah formulir Konsultasi Gratis

Konsultasi Gratis Farmacare


e-Was dan e-Report PBF: Panduan Lengkap Pelaporan Wajib untuk Pedagang Besar Farmasi

Pelaporan e-Was dan e-Report menjadi kewajiban penting bagi setiap Pedagang Besar Farmasi (PBF) di Indonesia. Namun, masih banyak PBF yang bingung membedakan keduanya, kapan harus melapor, serta data apa saja yang wajib disiapkan.


Artikel ini membahas e-Was dan e-Report PBF secara lengkap, praktis, dan mudah dipahami, agar PBF dapat memenuhi kewajiban regulasi sekaligus menghindari risiko sanksi.

Apa itu e-Was?

e-Was (Early Warning Alert System) adalah sistem pelaporan dari Kementerian Kesehatan untuk memantau distribusi obat tertentu yang berisiko tinggi terhadap penyalahgunaan atau kelangkaan.

e-Was digunakan sebagai sistem peringatan dini agar pemerintah dapat:
  • Mendeteksi penyimpangan distribusi obat
  • Mengawasi pergerakan stok obat sensitif
  • Menjaga ketersediaan obat di fasilitas kesehatan
e-Was Wajib untuk Siapa?

e-Was WAJIB dilaporkan oleh PBF, khususnya untuk:
  • Narkotika
  • Psikotropika
  • Obat tertentu (OOT) atau obat yang ditetapkan Kemenkes

Data Apa Saja yang Dilaporkan di e-Was?

Dalam laporan e-Was, PBF harus mengisi data antara lain:
  • Identitas PBF
  • Nama obat dan bentuk sediaan
  • Nomor batch dan tanggal kedaluwarsa
  • Stok awal dan stok akhir
  • Jumlah penerimaan dan penyaluran
  • Tujuan distribusi (apotek, rumah sakit, klinik, PBF lain)
  • Periode pelaporan
📌 Pelaporan e-Was umumnya dilakukan setiap bulan, namun untuk obat tertentu dapat bersifat lebih sering sesuai kebijakan Kemenkes.

Apa Itu e-Report PBF?

e-Report adalah sistem pelaporan elektronik untuk mencatat seluruh aktivitas distribusi dan operasional PBF secara rutin kepada Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan.

Berbeda dengan e-Was yang fokus pada obat tertentu, e-Report mencerminkan kondisi PBF secara menyeluruh.

Jenis Laporan e-Report untuk PBF

Laporan e-Report PBF biasanya mencakup:

1. Laporan Distribusi Obat
  • Obat keras
  • Obat bebas & bebas terbatas
  • Narkotika dan psikotropika
  • Obat tertentu
2. Laporan Stok Obat
  • Stok awal dan stok akhir
  • Obat mendekati kedaluwarsa
  • Obat kosong atau langka
3. Laporan Penyaluran
  • Jumlah dan nilai distribusi
  • Kanal distribusi (apotek, RS, klinik, instansi pemerintah)
4. Laporan Sarana dan SDM
  • Apoteker Penanggung Jawab (APJ)
  • Perubahan izin atau alamat gudang
📌 e-Report umumnya dilaporkan setiap bulan, dengan beberapa laporan tambahan bersifat triwulanan atau tahunan.

Perbedaan e-Was dan e-Report PBF

Aspek e-Was e-Report
Fokus Obat tertentu & berisiko tinggi Seluruh aktivitas PBF
Tujuan Pengawasan & peringatan dini Kepatuhan & monitoring
Data Stok awal/akhir, penerimaan, penyaluran Data detail per batch dan ED
Frekuensi Bulanan Bulanan / Triwulan
Risiko Tinggi (sanksi berat) Teguran & audit

Risiko Jika PBF Tidak Melaporkan e-Was atau e-Report

PBF yang tidak patuh pelaporan berisiko:
  • Teguran dari Dinas Kesehatan
  • Temuan audit saat inspeksi
  • Pembekuan atau pencabutan izin
  • Gangguan operasional distribusi
Karena itu, pelaporan e-Was dan e-Report sebaiknya tidak dilakukan manual tanpa sistem yang rapi.

Tips Agar Pelaporan EWAS dan e-Report Lebih Mudah

Agar PBF tidak kewalahan, berikut praktik terbaik yang banyak digunakan:
  • Gunakan sistem gudang & distribusi terpusat
  • Pisahkan sejak awal data untuk e-Was dan e-Report
  • Siapkan export data otomatis (Excel/CSV)
  • Lakukan validasi internal sebelum submit
  • Simpan bukti dan histori pelaporan (audit trail)

Kesimpulan

e-Was dan e-Report adalah dua pilar penting dalam kepatuhan PBF terhadap regulasi farmasi di Indonesia. Dengan memahami perbedaan, data yang dibutuhkan, dan jadwal pelaporan, PBF dapat:
  • Menghindari risiko sanksi
  • Menjaga reputasi usaha
  • Menjalankan distribusi obat secara aman dan berkelanjutan

Ingin pelaporan e-Was & e-Report lebih praktis?

Banyak PBF kini mulai beralih ke sistem digital agar pelaporan lebih cepat, rapi, dan minim kesalahan.
Pastikan sistem yang digunakan mampu mendukung pelaporan regulasi farmasi secara akurat.
oleh Farmacare CX 16 Desember 2025
Pendaftaran Rekam Medis Elektronik SatuSehat untuk Praktek Dokter di Apotekmu!
oleh Farmacare CX 15 Oktober 2025
Sejak awal, Farmacare mengemban misi untuk membantu pengelola & pegawai apotek komunitas agar bisnis apotek menjadi sehat dan terus bertumbuh. Salah satu caranya adalah mengadopsi berbagai teknologi terkini ke dalam aplikasi. Mulai dari teknologi cloud, PWA (Progressive Web Apps), websocket, payment gateway, hingga yang terbaru adalah QRIS. Seiring AI menjadi topik hangat dalam tiga tahun terakhir, Farmacare terus memantau momentum yang tepat untuk mengadopsi teknologi ini. Kami meyakini bahwa AI akan memegang peran krusial dalam membantu pengelola apotek. Namun, kami juga berkomitmen untuk tidak mengadopsi AI secara gegabah. AI yang tidak disiapkan dan dilatih dengan cermat justru berpotensi menimbulkan kesalahan (sering disebut 'halusinasi') atau menghasilkan interaksi yang terasa kaku dan kurang solutif. Oleh karena itu, tim Farmacare memutuskan untuk menggali ilmu langsung dari para pakar di Google, melalui partisipasi kami dalam program Google for Startups Accelerator Southeast Asia (AI Focused). Dari lebih dari 200 tim pendaftar, Farmacare dengan bangga terpilih sebagai salah satu peserta program bergengsi ini. Acara Bootcamp Intensif Bersama 19 tim terpilih lainnya, kami telah menuntaskan bootcamp intensif selama lima hari di kantor Google Indonesia di Jakarta. Selama bootcamp, kami mengeksplorasi berbagai potensi adopsi teknologi AI. Salah satu hasilnya, yaitu fitur AI untuk pembacaan faktur otomatis, telah kami implementasikan dan siap dirilis minggu depan! Mengenai proyek AI kami berikutnya, kami belum bisa berbagi detail lebih lanjut. Namun, satu hal yang pasti: kami berkomitmen penuh untuk menghadirkan fitur-fitur AI yang akan sangat menyederhanakan operasional kamu sebagai pengelola apotek. Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Google Indonesia serta KomDigi atas penyelenggaraan acara Accelerator AI ini, serta kepada tim engineer dan mentor yang telah berbagi ilmu. Tak lupa, kami juga berterima kasih kepada seluruh pengelola apotek pengguna Farmacare atas kepercayaan dan kesempatan yang diberikan kepada kami untuk terus berkarya dan berinovasi. Semoga bersama, kita dapat menyaksikan apotek dan sektor farmasi Indonesia terus berkembang, memberikan layanan terbaik bagi seluruh lapisan masyarakat.
Permodalan Obat di Apotek
4 Desember 2023
Pengadaan obat di apotek membutuhkan modal yang tidak sedikit. Farmacare punya solusi untuk tantangan tersebut. Temukan di sini!
Pengadaan Obat di Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 30 November 2023
Tingkat efektivitas pengadaan obat di apotek bisa diukur menggunakan beberapa tolak ukur yang bisa kamu temukan di sini! Simak, yuk!
Mitos atau Fakta Penggunaan Obat
oleh Farmacare CX 27 November 2023
Selamat Hari Kesehatan Nasional. Yuk, maksimalkan edukasi ke masyarakat dengan meluruskan mitos atau fakta penggunaan obat berikut!
Pengadaan Barang di Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 23 November 2023
Bagaimana kamu tahu kalau pengadaan barang di apotek sukses? Berikut tolak ukur yang bisa diperhatikan. Simak, yuk!
Pengadaan Barang di Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 20 November 2023
Bagaimana kamu tahu kalau pengadaan barang di apotek sukses? Berikut tolak ukur yang bisa diperhatikan. Simak, yuk!
Bisnis Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 16 November 2023
Overstock, understock, dan deadstock sebaiknya bisa diminimalisir agar bisnis apotek tetap sehat. Yuk, cari tau tentang jenis status stok tersebut di sini!
Golongan Obat
13 November 2023
Penanganan golongan obat keras harus diperhatikan agar kualitasnya terjamin dan tak berpotensi disalahgunakan. Yuk, simak tips-nya di sini!
Postingan Lainnya