Bagaimana Strategi Menentukan Daftar Obat untuk Apotek Baru?

Feb 02, 2023

Saat membuka apotek pertama kali, suka bingung nggak, sih, apa saja daftar obat untuk apotek baru? Memang tidak ada ilmu pasti untuk bisa menjawab pertanyaan tersebut. Namun, saat kamu membuka apotek baru, wajib banget untuk melakukan riset terlebih dahulu. Kenapa? Ya, riset akan memudahkan kamu mengenal target market bisnis apotekmu, mengetahui kelemahan kompetitor, sekaligus mengetahui tren kebutuhan dari target market. 


Bisnis apotek memang tidak seperti bisnis retail umum seperti minimarket/toserba. Yang mana daftar barang jualannya mudah ditebak, karena kebutuhan konsumen selalu berpatok pada tiga pilar utama, yaitu sandang, pangan, papan. Sehingga daftar barang jualan bisa menggunakan tolak ukur tersebut.


Berbeda dengan apotek, yang menggunakan banyak variabel sebagai tolak ukur menentukan daftar obat untuk
apotek baru. Nah, berikut Farmacare punya beberapa strategi yang bisa dijadikan referensi. Simak, yuk!


Cari tahu lewat koneksi/network yang luas

Menurut APA Apotek Obatin apt. Putu Agung Martin Sabudi, S. Farm menyebut, sebelum membuka apotek baru – ada baiknya memperkaya network dengan tergabung dalam komunitas apoteker/farmasi. Network juga bisa didapat dengan kamu bekerja di apotek rumah sakit atau puskesmas. Dari sana, kamu bisa mengetahui harus membeli daftar obat untuk apotek baru di PBF (Pedagang Besar Farmasi) mana saja. Selain itu, mengetahui PBF yang bisa beri harga paling murah, mengetahui daftar obat apa saja yang lagi laris-manis di pasaran, sehingga bisa kamu petakan untuk menentukan kebutuhan modal awal pengadaan obat.


Kamu juga bisa langsung mendapat koneksi ke banyak PBF sekaligus. Koneksi ke banyak PBF tentu menguntungkan bisnis apotek. Kamu jadi tidak hanya bergantung pada satu PBF saja, untuk mendapatkan produk tertentu. Ketika di satu PBF barang yang kamu cari sedang kosong, kamu bisa segera mendapatkan obat tersebut di PBF lain. Tanpa harus menunggu terlalu lama dan membiarkan stok di apotek kosong.     


Gunakan tolak ukur demografi masyarakat sekitar

Seperti yang sudah di-mention sebelumnya, riset harus dilakukan sebelum kamu memutuskan membuka apotek baru. Lewat riset tersebut, kamu jadi mengetahui demografi masyarakat sekitar, kebutuhan/minat mereka, mencari kelemahan kompetitor yang bisa menjadi keunggulan apotekmu, dan untuk memetakan daftar obat beserta harga yang sesuai dengan kondisi ekonomi masyarakat sekitar apotek.


Apoteker Putu Agung mencontohkan, untuk apotek di daerah wisata yang ramai turis asingnya – punya daftar obat tertentu yang harus disesuaikan dengan preferensi mereka. Tren permintaan obatnya bisa berbeda dengan apotek yang berada di pemukiman domestik. Apalagi merekomendasikan obat berbeda dari yang diminta oleh turis asing akan lebih sulit/lebih menantang karena mereka lebih saklek. Ada baiknya bila kamu menggali dulu informasi sedalam-dalamnya terkait target market dan demografi masyarakat di sekitar apotek baru.


Lalu, ketika masyarakat sekitar apotek banyak mahasiswanya, tentu kamu harus menyesuaikan daftar obat yang sekiranya umum/generik dan harganya juga terjangkau bagi target pasar. Jika kamu terlalu banyak menyetok obat merek yang harganya mahal, justru akan menjadi potensi
dead stock.         


Sesuaikan juga dengan pola penyakit

Strategi berikutnya dalam menentukan daftar obat untuk apotek baru bisa menggunakan metode morbiditas yang memakai tolak ukur pola penyakit yang paling sering diderita masyarakat sekitar apotek. 


Karena masih apotek baru (belum ada histori penjualan), kamu bisa menyediakan standar obat-obat
fast moving (obat generik, obat herbal, multivitamin), dan Obat Wajib Apotek (OWA) yang bisa dibeli tanpa resep dokter. Terutama untuk mengobati penyakit umum seperti demam, radang, batuk, pilek, diare, dan lainnya. Jenis obat untuk penyakit yang tergolong kronis (seperti jantung, diabetes), yang harus menggunakan resep dokter – sebaiknya distok dalam jumlah yang sedikit dulu.


Tapi juga bisa melihat langsung dari dominasi usia penduduk yang tinggal di sekitar apotek. Misal, apotek berdiri di wilayah perumahan dimana banyak lansianya. Kamu sudah bisa memperkirakan penyakit apa yang biasa diderita oleh mereka, dan daftar obat yang biasa mereka gunakan. 


Setelah apotek berjalan beberapa bulan, baru kamu bisa dengan mudah menyimpulkan jenis penyakit endemik/
demand pasien di wilayah sekitar apotek, yang terlihat dari histori penjualannya. Data itulah yang akan membantu kamu membuat perencanaan pengadaan barang lebih efektif. 


Bekerja sama dengan rekan sejawat       

Untuk persediaan obat di apotek baru, kamu bisa bekerja sama dengan rekan sejawat yang berada dalam satu circle. Hal ini menjadi pilihan karena meringankan beban modal di awal membuka apotek baru. Dengan bekerja sama, kamu bisa membeli barang dalam jumlah yang kecil dan melakukan pembayaran setelah stok barang laku terjual. 


Ini disarankan hanya untuk 1 - 2 bulan pertama saja, sambil kamu mengumpulkan modal yang cukup untuk membeli persediaan obat yang lebih beragam. Sebab, pembelian obat ke PBF untuk apotek baru biasanya memang harus membayar secara tunai (COD) selama tiga kali pemesanan pertama. Sehingga kerja sama yang dilakukan, dapat
memberi kamu waktu untuk mengumpulkan modal yang cukup, serta memperoleh data kebutuhan obat yang lebih valid. Pada akhirnya, pengadaan barang pun jadi lebih efektif dengan penggunaan budget yang lebih sesuai. Namun, perlu diingat – dalam kerja sama harus ada bukti serah terima atau pengiriman obat, untuk memudahkan penelusuran barang dan meminimalisir penyalahgunaan.   


Daftar obat untuk apotek baru juga bisa kamu ketahui dengan meminta informasi ke rekan sejawat yang lebih dulu membuka apotek. Minta mereka untuk merekomendasikan daftar obat apa saja yang sedang laris/tinggi peminatnya.   

Gambar: tampilan defecta Farmacare. Kamu dapat melihat prioritas barang (A/B/C) berdasarkan kontribusinya ke revenue.

Baru setelah apotek berjalan selama sekitar satu bulan, kamu dapat mengetahui pareto obat yang harus diprioritaskan dalam pengadaan karena punya kontribusi omzet tertinggi. Jika kamu memanfaatkan software apotek seperti Farmacare, informasi pareto dan stok minimal sudah terhitung otomatis dari histori penjualan di apotek. Bahkan terdapat fitur defekta yang memudahkan kamu melakukan perencanaan pengadaan barang lebih efektif. Nggak percaya? Yuk, manfaatkan Uji Coba Gratis dengan mendaftar sekarang juga!   

Permodalan Obat di Apotek
04 Dec, 2023
Pengadaan obat di apotek membutuhkan modal yang tidak sedikit. Farmacare punya solusi untuk tantangan tersebut. Temukan di sini!
Pengadaan Obat di Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 30 Nov, 2023
Tingkat efektivitas pengadaan obat di apotek bisa diukur menggunakan beberapa tolak ukur yang bisa kamu temukan di sini! Simak, yuk!
Mitos atau Fakta Penggunaan Obat
oleh Farmacare CX 27 Nov, 2023
Selamat Hari Kesehatan Nasional. Yuk, maksimalkan edukasi ke masyarakat dengan meluruskan mitos atau fakta penggunaan obat berikut!
Pengadaan Barang di Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 23 Nov, 2023
Bagaimana kamu tahu kalau pengadaan barang di apotek sukses? Berikut tolak ukur yang bisa diperhatikan. Simak, yuk!
Pengadaan Barang di Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 20 Nov, 2023
Bagaimana kamu tahu kalau pengadaan barang di apotek sukses? Berikut tolak ukur yang bisa diperhatikan. Simak, yuk!
Bisnis Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 16 Nov, 2023
Overstock, understock, dan deadstock sebaiknya bisa diminimalisir agar bisnis apotek tetap sehat. Yuk, cari tau tentang jenis status stok tersebut di sini!
Golongan Obat
13 Nov, 2023
Penanganan golongan obat keras harus diperhatikan agar kualitasnya terjamin dan tak berpotensi disalahgunakan. Yuk, simak tips-nya di sini!
Obat Kedaluwarsa di Apotek
31 Oct, 2023
Obat kedaluwarsa di apotek wajib dihindari karena sangat berbahaya bila sampai ke tangan konsumen. Apa bahayanya dan gimana tips pencegahannya? Simak di sini!
Harga Jual Obat
27 Oct, 2023
Ada beberapa unsur yang mempengaruhi harga jual obat di apotek. Kira-kira apa saja? Yuk, cari tahu di sini beserta cara menghitungnya!
Postingan Lainnya
Share by: