Apa Peran Apoteker di Apotek dalam Melakukan Edukasi Swamedikasi?

edited by apt. Hilli Kamilia Putri Saba S. Farm.
Sep 05, 2023

Menurut data Badan Pusat Statistik (2021), setidaknya ada 84,23% penduduk Indonesia yang melakukan swamedikasi. Jumlah ini bertambah dari tahun sebelumnya yang hanya 72,19%. Tapi, kenapa orang-orang lebih memilih melakukan swamedikasi? 


Ya, swamedikasi dianggap mampu memberi solusi yang murah, cepat, dan nyaman dalam mengatasi penyakit ringan. Asal tetap dalam koridor penggunaan obat-obatan yang rasional. Karena perilaku swamedikasi yang tidak dilakukan dengan tepat, dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.


Lalu, apa peran apoteker di apotek dalam praktik swamedikasi? Yuk, simak ulasan lebih lengkap seputar swamedikasi dan peran kamu sebagai apoteker dalam praktik swamedikasi di bawah ini!


Pengertian swamedikasi

Swamedikasi adalah upaya seseorang melakukan pengobatan sendiri menggunakan obat-obatan tanpa berkonsultasi dengan dokter lebih dulu. Namun, tidak asal mengobati dan tidak semua penyakit bisa sembuh hanya dengan swamedikasi.


Syarat melakukan swamedikasi

Apoteker punya peran mengedukasi pasien agar praktik swamedikasi dapat dilakukan dengan tepat. Saat melakukan swamedikasi, pasien sebaiknya memahami beberapa hal berikut: 


Mampu mencari obat yang tepat

Pasien tetap harus mencari informasi obat yang akan dikonsumsinya. Agar dapat memastikan bahwa obat tersebut benar-benar bisa menyembuhkan penyakit yang sedang diderita. Nah, di sini peran apoteker sangat dibutuhkan. Biasanya pasien akan berkonsultasi dengan apoteker di apotek untuk mendapat informasi seputar obat yang tepat untuk penyakit mereka.


Swamedikasi hanya untuk penyakit ringan

Swamedikasi adalah upaya pengobatan untuk penyakit ringan, seperti alergi, anemia, batuk, biang keringat, diare, insomnia, influenza, luka bakar, jerawat, obesitas ringan, dan lainnya. Obat-obatan yang dikonsumsi juga hanya kategori obat bebas dan obat bebas terbatas yang tidak membutuhkan resep dokter. 


Mengerti informasi tentang obat yang dikonsumsi

Setelah mendapat pilihan obat yang tepat, pastikan pasien swamedikasi mengerti bahwa terdapat informasi pada kemasan obat terkait kandungan zat berkhasiat, kegunaan, aturan pakai, efek samping, dan tanda peringatan “Apabila Sakit Berlanjut Segera Hubungi Dokter”. Sehingga pasien jadi lebih bijak saat mengonsumsi obat. 


Informasi tentang obat juga harus diketahui pasien agar mereka dapat mengevaluasi sendiri perkembangan penyakitnya, tahu ketika efek samping obat justru merugikan, dan tahu kapan mereka harus berhenti melakukan
self-medication untuk berkonsultasi langsung ke ahlinya. 


Tidak semua pasien bisa melakukannya

Pasien yang datang ke apotek dan ingin melakukan swamedikasi, wajib diberi pemahaman terkait kelayakan kondisinya. Ketika pasien yang melakukan swamedikasi adalah ibu hamil, anak usia di bawah 2 tahun, atau orang tua di atas 65 tahun – sebaiknya minta mereka untuk tetap berkonsultasi ke dokter lebih dulu agar proses pengobatan jadi lebih aman dan efektif.


Tujuan swamedikasi

Tujuan swamedikasi adalah: Pertama, untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Ketimbang mereka yang merasa mahal untuk berobat ke dokter, mengonsumsi obat sembarangan yang diperoleh bukan dari sarana pelayanan kefarmasian resmi, seperti apotek dan toko obat


Kedua,
untuk penanganan keluhan ringan secara cepat dan efektif. Ketiga, untuk mengurangi beban pelayanan di fasilitas kesehatan pada kondisi terbatasnya sumber daya (praktisi kesehatan). Keempat, untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat yang berada jauh dari pelayanan kesehatan, seperti rumah sakit atau puskesmas. 


Tips melakukan swamedikasi yang rasional

Cara melakukan swamedikasi yang benar adalah yang diikuti dengan penggunaan obat yang rasional. Menurut WHO (World Health Organization), penggunaan obat rasional artinya bahwa pasien menerima obat sesuai dengan kebutuhan klinis atau yang sesuai diagnosis. Selain itu, dosis dan durasi penggunaannya tepat, serta biaya yang rendah. 


Tips agar pasien atau pelanggan di apotek dapat melakukan swamedikasi yang rasional, yaitu:


Rekomendasi obat harus tepat diagnosis

Untuk bisa membantu pelanggan memperoleh obat yang tepat dan efektif untuk penyakit mereka saat swamedikasi, pasien harus mau menyampaikan keluhan atau gambaran penyakit yang dideritanya, riwayat penggunaan obat sebelumnya, dan dampak dari penggunaan obat tersebut.


Dari informasi yang diberikan oleh pelanggan, dapat memudahkan apoteker dalam memberi rekomendasi obat yang sesuai. Termasuk soal harga obat, yang juga disesuaikan dengan faktor sosial ekonomi pelanggan. 


Punya kesesuaian dengan penyakit

Obat yang dipilih harus memiliki efek terapi yang sesuai dengan penyakit. Hal tersebut dapat diukur dari nilai manfaatnya (efektifitas) terhadap kesembuhan pelanggan, kualitas dan keamanan obat terjamin, serta harga obat yang terjangkau bagi pelanggan. 


Untuk bisa mencapai kriteria ini, sarankan pelanggan untuk selalu membeli obat di sarana pelayanan kefarmasian resmi. Bila harus membelinya secara
online, pastikan pilih platform apotek daring yang sudah terdaftar di PSEF (Penyelenggara SIstem Elektronik Farmasi)


Baca juga:
Berbagai Cara Apotek Berjualan Online 


Tepat dosis obat

Selain harus sesuai dengan diagnosis dan penyakit pasien, swamedikasi yang rasional juga harus tepat dosis, tepat cara penggunaan obat, dan durasi pengonsumsian obat. Memberikan dosis yang berlebih, khususnya untuk obat dengan rentang terapi yang sempit akan berisiko menimbulkan efek samping. 


Sebaliknya, bila dosis terlalu kecil tidak akan menjamin keefektifan obat yang dikonsumsi pasien. Pastikan juga bahwa obat yang dikonsumsi pasien tidak boleh memiliki kontraindikasi dengan kondisi atau penyakit lain yang diderita pasien. 


Waspada efek samping obat

Pasien yang melakukan swamedikasi, harus paham soal efek samping yang mungkin timbul pada obat yang dikonsumsinya. Itu mengapa, sebagai apoteker di apotek wajib memberi informasi seputar efek samping obat kepada pelanggan. Kenapa? Ya, hal ini dilakukan agar mereka ikut bertanggung jawab atas kesehatan diri sendiri dan mengantisipasi risiko terhadap efek samping obat.


Wah, pembahasan seputar swamedikasi luas banget, ya. Ulasan di atas belum seberapanya. Masih banyak ilmu yang bisa kamu kupas untuk mempertajam
knowledge agar pelayanan ke pelanggan jadi lebih maksimal. 


Baca juga:
4 Syarat Membuat Apotek Punya Pelayanan Maksimal yang Pelanggan Suka 


Kalau gitu, yuk, simak juga
Webinar Farmacare berikut yang mengangkat tema Strategi Pelayanan Produk Swamedikasi untuk Memaksimalkan Pendapatan Apotek biar makin dalem ilmunya tentang swamedikasi. 


Selain webinar, Farmacare juga menerbitkan
E-Book terbaru tentang Panduan Swamedikasi yang bisa kamu unduh secara GRATIS. Yakin, deh, bakal berguna banget ilmunya bagi profesi apoteker. Tunggu apa lagi? Unduh sekarang juga!


Permodalan Obat di Apotek
04 Dec, 2023
Pengadaan obat di apotek membutuhkan modal yang tidak sedikit. Farmacare punya solusi untuk tantangan tersebut. Temukan di sini!
Pengadaan Obat di Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 30 Nov, 2023
Tingkat efektivitas pengadaan obat di apotek bisa diukur menggunakan beberapa tolak ukur yang bisa kamu temukan di sini! Simak, yuk!
Mitos atau Fakta Penggunaan Obat
oleh Farmacare CX 27 Nov, 2023
Selamat Hari Kesehatan Nasional. Yuk, maksimalkan edukasi ke masyarakat dengan meluruskan mitos atau fakta penggunaan obat berikut!
Pengadaan Barang di Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 23 Nov, 2023
Bagaimana kamu tahu kalau pengadaan barang di apotek sukses? Berikut tolak ukur yang bisa diperhatikan. Simak, yuk!
Pengadaan Barang di Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 20 Nov, 2023
Bagaimana kamu tahu kalau pengadaan barang di apotek sukses? Berikut tolak ukur yang bisa diperhatikan. Simak, yuk!
Bisnis Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 16 Nov, 2023
Overstock, understock, dan deadstock sebaiknya bisa diminimalisir agar bisnis apotek tetap sehat. Yuk, cari tau tentang jenis status stok tersebut di sini!
Golongan Obat
13 Nov, 2023
Penanganan golongan obat keras harus diperhatikan agar kualitasnya terjamin dan tak berpotensi disalahgunakan. Yuk, simak tips-nya di sini!
Obat Kedaluwarsa di Apotek
31 Oct, 2023
Obat kedaluwarsa di apotek wajib dihindari karena sangat berbahaya bila sampai ke tangan konsumen. Apa bahayanya dan gimana tips pencegahannya? Simak di sini!
Harga Jual Obat
27 Oct, 2023
Ada beberapa unsur yang mempengaruhi harga jual obat di apotek. Kira-kira apa saja? Yuk, cari tahu di sini beserta cara menghitungnya!
Postingan Lainnya
Share by: